JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto menyampaikan per April 2019 ini dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan meningkat 17 persen menjadi Rp386,5 triliun.
“Seluruh dana yang kami kelola semuanya untuk kepentingan peserta,” kata Agus di sela-sela Buka Bareng Media, di Hotel Kartika Chandra Jakarta, Senin (27/5/2019).
Selain manfaat dari program utama , lanjut Agus, para peserta juga mendapat manfaat lain berupa program kepemilikan rumah melalui KPR dengan bunga spesial bagi peserta BPJSTK.
“Hingga April 2019 total yang sudah kami gelontorkan untuk bantuan KPR bagi peserta sebanyak Rp804,4 Milyar untuk 3.656 rumah,” jelas Agus.
Oleh karena itu, Agus menyatakan, pengelolaan dana BPJS kKetenagakerjaan secara tidak langsung juga berdampak pada perekonomian Nasional.
Pasalnya, 82 persen dana kelolaan ditempatkan pada instrument investasi yang berhubungan dengan Pemerintah, seperti Surat Berharga Negara, saham, deposito dan instrumen-instrumen investasi lainnya.
“Posrinya untuk Surat Berharga Negara sebesar 51 persen, Saham BUMN sebesar 10 persen, Obligasi BUMN 9 persen, Deposito BUMN dan BUMD 9 persen,dan Reksadana BUMN sebesar 3 persen,” jelasnya.
Dengan instrumen investasi tersebut BPJSTK berhasil membukukan hasil invetasi sebesar Rp9,24 Triliun, dengan YOI mencapai 7,37%. (ahm)