JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Sekjen DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan partainya tidak menyoalkan jika ada anggota partai lain bergabung untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf. Hanya saja proses itu tidak mudah begitu saja harus ada tahapan-tahapan jika ingin bergabung Koalisi Indonesia Kerja.
"Namun tentunya butuh proses pembicaraan yang panjang apabila ada partai politik ingin bergabung dalam koalisi tersebut. Tidak instan sehingga butuh waktu," kata Baidowi di Jakarta, Minggu (9/6/2019).
Hal itu dikatakannya terkait langkah Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional yang terindikasi akan mendukung pemerintahan Jokowi dalam lima tahun kedepan.
Awiek mengatakan semua keputusan menerima atau tidak parpol untuk bergabung dalam koalisi, ada pada Jokowi sebagai Presiden terpilih.
Sementara dirinya menilai langkah kedua putra SBY AHY dan Ibas yang melakukan pertemuan dengan Jokowi itu sebagai bentuk penjajakan komunikasi awal yang ingin dibangun untuk ke depannya.
"Bisa saja itu sebagai bentuk penjajakan komunikasi yang perlu ditindaklanjuti dengan komunikasi intensif. Namun itu bukan ranah kami untuk memutuskan," ucapnya.
Namun dia menilai apa yang dilakukan AHY dan Ibas merupakan tradisi yang baik, mengajarkan bahwa perbedaan politik tidak memutuskan silaturahmi.
"Tentu saja kita menghormati Pak SBY dan keluarga besar Demokrat yang sedang berduka bahwa saat ini bukan waktu yang pas dikaitkan dengan politik. Selain itu, urusan kabinet merupakan sepenuhnya hak prerogatif Jokowi sebagai presiden terpilih," katanya. (Bara)