JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Dewan Pembina Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Ariady Achmad mempertanyakan mekanisme pemilihN nama-nama menteri jagoan Golkaryang diusulkan oleh DPP Partai Golkar untuk mengisi kabinet Jokowi pada periode ke-2 mendatang.
Menurut Ariady, usulan nama-nama yang beredar dijagat sosial media harus sesuai mekanisme aturan internal DPP Partai Golkar.
"Walaupun itu masih usulan yang beredar di sosial media, tapi itu diputuskan melalui apa? Perorangan atau mekanisme aturan organisasi saat rapat pleno," kata Ariady di Jakarta, Senin (29/7/2019).
Senior Partai Golkar itu melanjutkan, jika tidak melalui mekanisme aturan organisasi, dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan internal partai berlambang pohonberingin itu sendiri.
Usulan Partai Golkar untuk mengisi kabinet Jokowi periode ini ada lima menteri yang direkomendasikan yakni Airlangga Hartato (Ketua Umum Partai Golkar), Agus Gumiwang Kartasasmita (Ketua Korbid DPP Partai Golkar), Zainuddin Amali (Plt Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Timur), Ibnu Munzir (Plt Ketua DPD I Partai Golkar Sulbar), dan Dedi Mulyadi (Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat).
Ariady menilai, kelima nama yang diusulkan menjadi menteri merupakan kader-kader terbaik Partai Golkar yang akan mengisi pemerintahan Jokowi-Ma"ruf Amin lima tahun kedepan. Namun, ia kembali menegaskan mekanisme aturan organisasi harus tetap dilaksanakan.
"Kader-kader yang diusulkan merupakan kader yang berkualitas baik, tapi yang lebih penting aturan partai politik juga harus dikedepankan untuk kejayaan Partai Golkar," pesan Ariady. (Alf)