JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera mendesak Presiden Jokowi serius mempersiapkan grand design manajemen kekeringan nasional.
Hal ini, kata Mardani, karena Indonesia terus menerus menghadapi ancaman kekeringan siklus tahunan pada setiap musim kemarau.
"Pak Jokowi harus serius memperhatikan masalah air di Indonesia, karena ini sudah darurat," kata Mardani di Jakarta, Jumat (2/7/2019).
Lebih lanjut, dia meminta pemerintah serius mempersiapkan grand design manajemen kekeringan nasional.
"Indonesia seperti kita ketahui adalah negara tropis yang rawan bencana. Bencana hidrometeorogi sudah menjadi siklus, seharusnya pemerintah punya grand desain manajemen kekeringan nasional. Apa lagi tahun ini diprediksi akan terjadi kemarau panjang dan perkiraan masyaraat terpapar sebesar 48 juta jiwa," ujarnya.
Politisi PKS itu mengatakan bahwa isu air seharusnya sudah jadi agenda prioritas pemerintah.
"Bank Dunia dan PBB sudah memperingatkan bahwa dunia saat ini sudah dalam ancaman krisis air global, 40 persen populasi dunia mengalami kelangkaan air. Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia lebih serius memikirkan solusi masalah ini," terang dia.
Ada beberapa hal yang mardani usulkan kepada Presiden Jokowi dalam grand desain manjemen kekeringan nasional.
Pertama, ia meminta pemerintah lebih memperhatikan hutan di Indonesia dan juga menindak tegas pembalak dan pembakar hutan.
"Hutan tropis Indonesia adalah aset dunia. Pemerintah harus mencegah dan tegak terhadap perusak hutan, perlu kebijakan lain yang dipertimbangkan seperti melakukan konserbasi hutan dan dari dari aksi eksploitasi pembangunan untuk menjaga lingkungan kemarau yang melanda tiap tahunnya," tuturnya.
Kedua, perlunya edukasi kemasyarakat menjaga air. "Pentingnya Sosialisasi menjaga lingkungan, merawat air dan hemat dalam penggunaan air kepada masyarakat agar awarnes masyarakat juga ada untuk menjaga lingkungan sehingga timbul kesadaran masyarakat merawat dan menjaga lingkungan sekitar," ucapnya.
Ketiga, selain itu penting sekali melakukan sosialisasi kepada petani agar menanam jenis tanaman yang sesuai kondisi lahan dan air.
"Pemerintah perlu mengajak masyarakat untuk ikut ambil peran. Karena pada umumnya masalah kekeringan, terutama di pedesaan, masyarakat kurang mengerti tentang pengetahuan mengelola sumber daya air," terangnya.
Menurut Mardani, masyarakat akan mentransfer ilmu tersebut agar dapat mengoptimalkan lahan yang kering. Mardani mencontohkan daerah Gunung Kidul Yogyakarta yang berhasil mengelola air tanah menjadi lebih baik.
"Keempat, pemerintah harus terus melakukan terobosan teknologi baru mengadapi bencana kelangkaan air. Memanfaatkan teknologi penyuligan air dari laut misalnya bisa jadi salah satu contoh terobosan," imbuhnya. (Alf)