Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 12 Agu 2019 - 16:45:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Polemik Akmil Enzo, Senator DKI: Menuding TNI Kecolongan itu Berlebihan

tscom_news_photo_1565602044.jpg
Enzo, Taruna Akmil Keturunan Prancis yang Viral di Medsos. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komite I DPD RI Fahira Idris yang membidangi urusan politik, hukum, dan HAM meminta semua pihak menghargai dan menghormati proses seleksi calon prajurit taruna akademi TNI yang meloloskan Enzo Zenz Allie.

Fahira mengatakan, jangan sampai hanya karena asumsi terkait kecintaan Enzo terhadap agamanya, beberapa pihak bebas menuding Enzo terlibat organisasi radikal bahkan menuding TNI kecolongan telah meloloskan pemuda yang menguasai empat bahasa itu.

“Kita semua tahu lolos Akmil tidak mudah. Prosesnya baik fisik, mental, maupun ideologi juga sangat berat. Selain sangat selektif, TNI juga sangat profesional. Jadi mari kita hargai keputusan TNI yang telah meloloskan Enzo. Tudingan beberapa pihak bahwa Enzo berpaham radikal, baru sebatas asumsi jadi sangat prematur. Apalagi tudingan yang menyebut TNI kecolongan itu berlebihan. TNI lebih paham bibit dan bobot calon tarunanya,” ujar Fahira Idris, di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta (12/8/2019).

Fahira meminta semua pihak agar obyektif dalam melihat dan menilai berbagai tuduhan yang diarahkan kepada Enzo. Jangan sampai kecintaan seorang anak muda terhadap agamanya malah diartikan tidak cinta NKRI atau tidak nasionalis, bahkan dituding berpaham radikal. Negeri ini punya sejarah panjang melahirkan tokoh-tokoh religius yang rela mengorbankan dirinya berjuang di garis depan untuk menjaga NKRI dan Pancasila.

“Setelah seorang anak muda yang memang bercita-cita menjadi penjaga negara dan Pancasila melewati proses seleksi yang berat, kemudian dengan mudahnya beberapa pihak menuduhnya radikal dan harus dicopot dari Akmil. Kita harus obyektif. Ini menyangkut cita-cita dan masa depan seorang anak. Jangan direnggut begitu saja,” tukas Senator Jakarta ini.

Fahira berharap semua pihak mempercayakan persoalan ini kepada TNI dan berhenti mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sifatnya menuding baik kepada Enzo maupun kepada TNI. Lolosnya Enzo dalam seleksi akademi militer harusnya menjadi parameter utama bahwa kecintaan Enzo akan NKRI tidak perlu diragukan lagi.

“Bagi saya cita-cita Enzo menjadi prajurit TNI dan berhasil melewati seleksi adalah implementasi nyata kecintaannya terhadap negeri ini. Saya berharap langkah Enzo untuk menjadi prajurit tangguh penjaga NKRI bisa menjadi kenyataan,” pungkas Fahira.

Sebelumnya, Nama Enzo Zenz Allie yang lolos calon prajurit taruna Akademi TNI heboh dibicarakan. Setelah kelulusannya jadi sorotan, kini pria keturunan Prancis itu kena isu tak nasionalis yang muncul di media sosial. Pasalnya, beredar foto yang menyebut figur calon prajurit Akademi TNI itu sedang membawa bendera yang oleh beberapa pihak dinarasikan punya keterkaitan dengan HTI. Padahal bendara hitam bertuliskan kalimat tauhid merupakan panji Rasulullah.

Sebelumnya, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD angkat suara terkait sosok Enzo Zenz Allie yang lolos menjadi calon prajurit taruna akademi TNI.

Pasalanya, pria blasteran Perancis itu kiniditerpa isu tak sedap, karena didugaterafiliasi dengan organisasi terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Mahfud menyebut institusi TNI kecolongan. "(TNI) kecolongan menurut saya," kata Mahfud kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (9/8/2019).

"TNI itu kan lembaga yang dikenal ketat ya, dikenal ketat tahu rekam jejak, kakeknya (Enzo) siapa, kegiatannya apa, ternyata ini lolos di Akmil. Sampai diberi penghargaan kehormatan khusus oleh Panglima, diajak wawancara khusus," sambung Mahfud.

Namun, tak lama setelah nama Enzo viral, lanjut Mahfud, ternyata bermunculan informasi di media sosial yang mengaitkan Enzo dengan HTI. Alhasil, lolosnya Enzo sebagai calon prajurit taruna akademi TNI memantik reaksi keras dari publik.

"(Entah lolosnya Enzo) berbahaya atau ndak, tetapi (TNI) kecolongan, gitu aja. Seakan-akan tidak tahu bahwa anak ini luar biasa, artinya di gerakan-gerakan yang berbau radikal, ibunya (diduga)juga bagian dari itu, masak ndak tahu?," tutur Mahfud penasaran.

Mahfud pun menyarankan, sebaiknya TNI memberhentikan yang bersangkutan. Sebab, Mahfud menduga Enzo sejak awal tak memenuhi prasyarat untuk menjadi bagian dari TNI.

"Kalau menurut saya iya dong (dicopot). Menurut saya (Enzo) tidak memenuhi syarat awal itu, melanggar prasyarat kalau memang gerakannya seperti itu. Tapi terserah TNI lah mau diapain. Saya kira yang bersangkutan juga tidak akan kerasan," tutup Mahfud. (Alf)

tag: #tni  #dpd  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement