JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Nama Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali ramai dibicarakan. Dia baru saja dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Organisasi massa Brigade Meo Nusa.
UAS dianggap menyinggung umat kristiani dan dianggap menghina Salib saat mengisi ceramah dalam sebuah pengajian.
Sejumlah tokoh angkat suara terkait polemik ini. Salah satunya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman.
Sohibul mengatakan, hak siapapun untuk melaporkan UAS, jika merasa tersinggung.
“Pada dasarnya, ketika ada orang yang merasa tersinggung dan dianggap sebagai bagian darihate speech,saya kira undang-undangnya ada mengatur itu. Menurut saya, orang mau lapor silakan-silakan saja," kata Sohibul di sela acara PKSJatim di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (18/8/2019).
Namun, Sohibul mengatakan sebagai warga negara juga janganbaperan. Jangan, dikit-dikit merasa tersinggung, kemudian melaporkan.
Selanjutnya, Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta semua pihak tidak terlibat perselisihan antar agama lagi.
"Jangan mundur lagi, soal suku agama itu sudah kelar 74 tahun yang lalu. Jadi para nenek moyang kita, pendiri negeri ini sudah menyelesaikan itu," kata Zulkifli di Jakarta, Minggu 18 Agustus 2019.
Ketum PAN ini meminta semua untuk fokus kepada visi Indonesia ke depan. Hal itu menurutnya yang paling sesuai dengan nilai-nilai konstitusi di Indonesia.
Sebelumnya, UAS mengaku heran video pengajiannya yang menjawab pertanyaan jemaah soal salib mendadak viral. Padahal, UAS menyebut pengajiannya itu dilakukan sekitar tiga tahun lalu.
Penjelasan UAS melalui pengajian yang diunggah diunggah oleh akun Youtube FSRMM TV pada Minggu (18/8/2019). Video tersebut berjudul "Klarifikasi Tentang Anggapan Ustadz Abdul Somad Menghina Kristen / Menghina Salib". (Alf)