JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Politisi senior Partai Golkar (PG) Ginanjar Kartasasmita berharap perebutan Ketua Umum (Ketum) tidak dilakukan dengan kekerasan. Perebutan kursi pimpinan Golkar harus berdasarkan mekanisme partai.
"Memakai kekerasaan tidak pantas dalam sebuah demokrasi. Biarkanlah proses demokrasi berjalan," kata Ginanjar di Jakarta, baru-baru ini.
Adapun desakan dari kubu Bambang Soesatyo, Ginanjar menilai hal yang wajar jika masih sebatas pendapat tanpa harus memakai kekerasan. Ia juga menilai bahwa rapat pleno saat-saat ini belum terlalu mendesak.
"Rapat Pleno tidak mendesak. Bisa dilakukan pada saat yang tepat untuk mempersiapkan Munas. Kenapa harus terburu-buru, sih? Yang penting sekarang adalah memperkuat persatuan, kekompakan dan keutuhan Partai pasca Pilpres dan Pileg," ujarnya.
Dia melihat Golkar dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto makin solid. Hal itu karena menyaksikan sendiri dukungan dari daerah-daerah.
"Kita harapkan dalam Munas nanti terjadi regenerasi, dan posisi-posisi kunci makin dipercayakan kepada kader-kader muda," tandas dia. (ahm)