Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Minggu, 22 Sep 2019 - 08:58:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Tata Kelola Obat dan Vaksin Rumah Sakit Harus Dibenahi

tscom_news_photo_1569117530.jpg
Obat-obatan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Tata kelola penyediaan obat-obatan termasuk vaksin di sejumlah rumah sakit harus dibenahi lantaran ada masalah antara penyedia obat dan rumah sakit dalam tender pangadaan obat.

Apalagi, BPJS Kesehatan tidak bisa masuk ke dalam sistem pengadaan obat. Ini mengakibatkan kerap terjadi kelangkaan obat.

"Ada celah yang mengakibatkan terjadinya kekosongan obat, yaitu saat pembelian. Para pelaku penjual obat merasa agak sulit masuk ke e-katalog obat-obatan yang disusun rumah sakit. Sulit juga mendapat pembayaran. Akhirnya mereka tidak menjual obatnya,"Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf di Jakarta, Minggu (22/9/2019).

Sementara industri farmasi sebagai penyedia obat yang tak menjual obat-obatannya ke rumah sakit juga bisa mendapat peringatan dari BPOM. Di sinilah dilemanya pengadaan obat-obatan bagi dunia farmasi dan rumah sakit.

Bila sampai terjadi kelangkaan obat yang dibutuhkan rumah sakit, BPOM bisa menarik izin edar obat yang diproduksi industri farmasi. Temuan persoalan seperti ini menurut Dede harus segera diatasi.

"Banyak rumah sakit yang mestinya memberi obat bagi pasien untuk 21 hari jadi hanya 7 hari, karena kelangkaan obat tadi. Nah, menurut kami tata kelola obat harus diselesaikan," tutur politisiPartai Demokrat itu.

BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan harus mampu mencermati persoalan ini. Tender pengadaan obat-obatan di Kemenkes maupun rumah sakit harus terbuka.

Dede berharap, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang diberikan otoritas menggelar pengadaan barang, harus menentukan pemenang tender lebih dari satu pemenang.

Dengan begitu ada banyak pilihan bagi dokter dan pasien di rumah sakit dalam mendapatkan akses obat.

"Misalnya obat untuk sakit kepala jangan hanya satu jenis obat. Tapi ada beberapa jenis obat untuk mendorong agar masyarakat punya pilihan terapi," kilah mantan aktor ini. (ahm)

tag: #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement