Oleh pamudji pada hari Sabtu, 26 Okt 2019 - 21:14:41 WIB
Bagikan Berita ini :

Erick: Semestinya Indonesia Tak Hanya Andalkan Investasi China

tscom_news_photo_1572099281.jpeg
Menteri BUMN Erick Thohir (Sumber foto : ist)

Erick: Semestinya Indonesia Tak
Hanya Andalkan Investasi China

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Investasi asing seharusnya tidak hanya dari China. Sebab, negara-negara lain juga berpotensi menanamkan investasinya di Indonesia.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir Indonesia semestinya tidak hanya mengandalkan investasi dari China. Pasalnya negara-negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, hingga Arab Saudi juga sebenarnya berpotensi menanamkan investasi di Indonesia.

Kecenderungan investasi China, lanjutnya, malah bikin Indonesia identik dengan penanaman modal dari negara Tirai Bambu saja.

"Ketika ada investasi dari sahabat kita, dari negara Arab Saudi mau masuk kok tidak terjadi? Nanti selalu bahasnya "oh investasi kok dari China saja". Nah sebenarnya kan ada investasi dari Jepang, dan Korea juga tidak terdengar. Apalagi Arab Saudi," ujar Erick di Gedung PUPR, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2019).

Diketahui, perusahaan minyak raksasa asal Arab, Saudi Aramco, misalnya telah menjalin kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dalam jual beli minyak mentah jenis Arabian Light Crude.

Selain itu, Saudi Aramco juga kemungkinan menjadi rekan bisnis Pertamina dalam pengembangan Kilang Cilacap. Namun, kedua pihak belum menandatangani Joint Venture Development Agreement (JVDA).

Lobi investasi kilang Cilacap sudah berjalan selama 5 tahun. Indonesia sendiri sebenarnya sudah melakukan pendekatan ke Saudi Aramco sejak 2014 untuk berinvestasi di Kilang Cilacap.

"Apalagi dari Arab Saudi sekarang. Ini ada sahabat mau investasi, malah sudah 5 tahun tidak jadi, akhirnya keluarlah isu (investasi China),ini hal yang saya rasa harus dihindari," kata Erick.

Pada awal kepemimpinan Jokowi pada 2015 lalu, nilai perdagangan China-Indonesia melejit menjadi US$48,2 miliar jika dibandingkan pada 2005 lalu yang hanya mencapai US$8,7 miliar.

Kini, China juga menggantikan Jepang sebagai mitra dagang terbesar Indonesia. Pada era Jokowi, pemerintah menggandeng China untuk berinvestasi di sejumlah proyek infrastruktur besar negara, salah satunya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. (plt)

tag: #cina  #menteri-bumn  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...