Kemarin diumumkan oleh Gubernur Anies Baswedan. Jakarta ditetapkan sebagai daerah tanggap darurat bencana Covid 19. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah dan akan terus lakukan berbagai tindakan demi memastikan penanggulangan wabah corona.
Jakarta menjadi epinsentrum baru virus corona. Sampai dengan hari Jumat kemarin pukul 18.00 sudah ada 224 kasus positif dan 346 kasus masih menunggu hasil. Ada 20 kasus yang meninggal dunia. Kalau tak ada tindakan ekstim ketat niscaya angka-angka ini akan terus naik.
Maka kemarin Gubernur Jakarta umumkan tanggap darurat bencana. Setelah sederet kebijakan ketat dikeluarkan, untuk mencegah orang-orang berkerumun. Kemarin Gubernur menyerukan agar perkantoran tutup. Moda transportasi akan kembali dibatasi. Warga diminta disiplin tinggal di rumah. Kalau tak penting sama sekali, please stay at home.
Jadi besok jangan ada yang marah-marah lagi ya. Seperti minggu lalu. Ketika teman-teman antri panjang di halte bus Trans Jakarta atau stasiun MRT. Ini kondisi darurat. Jangan pergi. Jangan keluar Jakarta. Jangan datang ke Jakarta. Jadilah pejuang, ambil bagian membendung virus Corona.
Kalau harus tinggal di rumah, lalu bagaimana dengan mereka-mereka yang miskin? Bagaimana dengan buruh harian lepas yang tetap harus keluar bekerja? Jangan khawatir. Pemprov DKI Jakarta sedang memikirkan cara untuk membantu. Ada 1,1 juta orang miskin yang sudah ada dalam daftar Pemprov DKI Jakarta yang akan dibantu. Mereka tak akan dibiarkan.
Alhamdulillah kita juga mendengar ada upaya-upaya konstruktif dari berbagai kalangan. Mendukung pemerintah, membantu warga melawan Corona. BAZNAS BAZIS DKI Jakarta memberikan hand sanitizer ukuran 5 liter kepada 60 persen jumlah RW (1.980 RW) dan menyediakan refill hand sanitizer di 1.400 titik lainnya. Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena) menawarkan diri untuk menanggung biaya kebutuhan dasar keluarga pasien positif Covid yang harus kehilangan nafkah. Mas Ahmad Zaki Ali menginisiasi gerakan bersama penyemprotan di masjid dan berbagai perumahan. Belum lagi yang sudah disebut oleh media, yaitu pendiri WARDAH kosmetik, Maia Estianti, dan tokoh lainnya.
Ini adalah perjuangan bersama. Kita harus membangun solidaritas, bergandeng tangan mencegah penularan wabah. Kalau kita tak bisa membantu secara aktif seperti mereka, please stay at home. Tinggal di rumah, sebab tidak pergi-pergi adalah juga sebuah bantuan. Agar wabah tak menyebar.
Yuk kita patuhi perintah gubernur. Dua minggu saja, tinggal di rumah. Jangan pergi kalau tak penting. Semoga wabah segera bisa dikendalikan. Amin.
Teman-teman yang di luar Jakarta. Pesannya juga sama. Take care ya. Wabah ini tak mengenal batas administrasi, siapa tahu sudah sampai di tempatmu.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #