Oleh Rihad pada hari Senin, 13 Apr 2020 - 07:13:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Fadli Zon Kritik Penerbitan Surat Utang dengan Tenor Terlama: Itu Tidak Membanggakan dan Bukan Prestasi

tscom_news_photo_1586736825.jpg
Fadli Zon (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Keberhasilan Indonesia menerbitkan surat utang baru-baru ini menjadi perhatian Fadli Zon. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai peluncuran surat utang global (global bond) berdenominasi dolar AS sebesar US$4,3 miliar oleh pemerintah pada Selasa (7/4/2020), bukan hal membanggakan.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu justru tidak bangga setelah mendengar pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat peluncuran global bond tersebut. Ia menilai, narasi yang digunakan Sri Mulyani saat itu terkesan bangga dengan adanya utang tersebut.

"Seolah itu sebuah prestasi. Utang memang bukan aib. Namun, semakin besar utang pemerintah, para pejabat publik seharusnya memperbesar rasa malu, bukannya menebar kebanggaan," tutur Fadli melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (12/4/2020).

Ia menjelaskan, utang senilai US$4,3 miliar atau Rp68,8 triliun -kurs Rp16 ribu- berdenominasi dolar Amerika Serikat yang baru saja diterbitkan Pemerintah merupakan rekor sovereign bond atau surat utang terbesar dalam sejarah Republik Indonesia.

Sri Mulyani menyatakan Indonesia menjadi negara pertama yang menerbitkan sovereign bond di tengah pandemi Covid-19. Namun Fadli Zon menilai hal itu tidak menunjukkan kehebatan.

"Begitu rapuhnya ekonomi kita, sehingga meskipun krisis baru saja dimulai, kita sudah membutuhkan suntikan utang dalam jumlah besar. Sekali lagi, tak sepatutnya hal semacam itu diceritakan sebagai sebuah kebanggaan, apalagi prestasi," kata Fadli.

Jatuh Tempo Terlama

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia mengumumkan penerbitan Global Bond terbesar yang pernah dikeluarkan dalam sejarah berdirinya Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia akan menerbitkan Global Bond sebesar US$ 4,3 miliar dalam 3 bentuk surat berharga global yaitu Surat Berharga Negara (SBN) seri RI1030, RI 1050, dan RI0470.

Seri RI1030 memiliki tenor 10,5 tahun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2030 diterbitkan sebesar US$ 1,65 miliar dengan yield global sebesar 3,9%. Seri kedua yaitu RI1050 dengan tenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2050. Nominal yang diterbitkan juga US$ 1,65 miliar dengan yield 4,25%.

Seri ketiga adalah RI0470 dengan tenor 50 tahun, jatuh tempo 15 April tahun 2070 sebesar US$ 1 miliar dengan tingkat yield 4,5%. Seri ini merupakan global bond pertama yang diterbitkan dengan tenor 50 tahun.

"SBN yang ketiga dan ini adalah series baru yang belum pernah diterbitkan sebelumnya adalah RI0470. Jatuh tempo atau tenornya 50 tahun yaitu 15 April tahun 2070 sebesar 1 miliar US dollar dengan tingkat yield 4,5%," jelas Sri Mulyani pekan lalu.

Penerbitan surat utang dengan tenor 50 tahun merupakan tenor terpanjang yang pernah dilakukan pemerintah Indonesia. Bahkan, dari Februari hingga Maret tidak ada satupun negara di Asia yang masuk ke global bond karena volatilitas dan gejolak yang besar.

tag: #fadli-zon  #utang-pemerintah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...