Berita
Oleh Givary Apriman pada hari Senin, 20 Apr 2020 - 09:44:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Ada 46 TKA Asal China Di Maluku Utara, HMI Desak Gubernur dan Kapolda Segera Bertindak

tscom_news_photo_1587350563.JPG
Tenaga Kerja Asing Asal China (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Riyanda Barmawi menuntut Gubernur Maluku Utara dan Kapolda untuk bertanggung jawab atas lolosnya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang masuk ke Halmahera Selatan di tengah pandemi Covid-19.

Riyanda menilai, lolosnya 46 TKA asal China dengan menggunakan kapal pribadi tersebut merupakan permainan elit dan pemodal. Sebab, kata Riyanda seluruh TKA yang lolos masuk ke Halmahera Selatan tersebut merupakan tenaga ahli yang khusus didatangakan oleh perusahaan untuk menyelesaikan proses konstruksi smelter di PT HPAL.

"Jadi kita berkesimpulan bahwa ini kebijakan sepihak Perusahan tanpa memperhatikan kondisi Negara yang sedang dihantui pandemi Covid-19," kata Riyanda melalui rilisnya, Minggu (19/04/2020).

Lebih lanjut Riyanda mengatakan Pemprov Maluku Utara sepatutnya perlu belajar dari beberapa daerah di Indonesia seperti Kota Kendari yang berani memulangkan secara paksa 49 TKA, Kota Bintan Provinsi Riau sebanyak 39 TKA karena dianggap melanggar prosedur kerja.

“Tidak ada salahnya kalau pihak Pemprov dan Pemkab menyelesaikan persoalan ini dengan berkaca pada kasus dibeberapa daerah yang berhasil memulangkan para TKA,” katanya.

Riyanda mengatakan persoalan masuknya 46 TKA di Halsel mustahil tanpa diketahui oleh pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten, bahkan pihak keamanan dalam hal ini Polda dan Polres juga telah mengetahui masuknya TKA asing di Pulau Obi.

"Gubernur sebagai pemberi izin Perusahan PT HPAL dan Kapolda sebagai pananggung jawab keamanan di Malut harus bertanggung jawab atas masuknya TKA asal China di Desa Kawasi," katanya.

Pada kesempatan itu, Riyanda juga menyampaikan bahwa jajaran Polda Malut hingga ketingkat Polres Halsel dalam persoalan ini juga telah mengabaikan Peraturan Menteri Hukum dan HAM.

"Lebih jelasnya lagi Polda dan Polres Halsel telah mengabaikan Permenkumham No. 11 Tahun 2020 tentang pelarangan masuknya TKA ditengah meluasnya Covid-19," papar Aktivis Lingkungan itu.

tag: #tenaga-kerja-asing-tka  #hmi  #corona  #maluku-utara  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...