Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Kamis, 28 Mei 2015 - 16:46:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Empat Jam Diperiksa MKD, Denty Minta Frans Dipecat

54Denty2.jpg
Denty Noviany Sari usai dimintai keterangan oleh MKD DPR RI terkait pemalsuan gelar doktor Frans Agung Mula Putra, Kamis (28/5/2015) (Sumber foto : Mandra Pradipta/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Setelah dimintai keterangan selama empat jam di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, mantan staf ahli anggota DPR Denty Noviany Sari meminta MKD memecat mantan bosnya, Frans Agung Mula Putra

Sebab, kata Denty, apa yang sudah dilakukan Frans sudah sangat keterlaluan lantaran memberhentikan secara sepihak tanpa adanya alasan dan pembicaraan terlebih dahulu.

"Saya juga ingin bapak (Frans) seperti yang saya rasakan yaitu diberhentikan," kata Denty usai pertemuan dengan MKD di gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Kamis (28/5/2015).

Denty pun membeberkan jika penulisan gelar doktor di kartu nama sepenuhnya disuruh anggota DPR dari Fraksi Hanura tersebut. Untuk itu ia menganggap tudingan Frans tidak beralasan.

"Saya ada bukti note tulisan pak Frans. Saya yang mengetik, dan bapak yang mengoreksi," jelasnya.(yn)

tag: #denty  #ijazah palsu  #frans agung  #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Puan Minta Penyimpangan Pada Proses Penerimaan Siswa Baru Ditindak Tegas, Dorong Evaluasi Sistem Pendaftaran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 17 Jun 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kisruh pendaftaran siswa baru yang kembali terjadi untuk tahun ajaran baru 2025-2026. Menurutnya, persoalan berulang saat pendaftaran ...
Berita

Kritisi Pernyataan Gus Ulil, Legislator Singgung Fakta Ekplorasi Tambang Belum Mampu Sejahterakan Rakyat

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) ---Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengkritisi pernyataan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla yang menyebut penolakan tambang secara ...