JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Sejumlah sektor bisnis justru berpeluang meningkat selama pandemi COVID-19. Pakar ketenagakerjaan dari Indonesian Consultant at Law (IClaw), Hemasari Dharmabumi memprediksi sektor usaha yang menguat selama wabah ini yang meningkat sampai di atas 30 persen adalah grocery atau kebutuhan pangan, e-commerce, logistik, jasa antar barang dan makanan, dan remote working.
Sektor usaha lainnya yang berpeluang meningkat 10 persen adalah telemedical, cleaning service, homefitness. "Terbukti, sektor-sektor yang mengandalkan teknologi informasi berpeluang selamat selama pandemi COVID-19," katanya.
Sementara itu, ada sejumlah sektor yang terdampak sampai lebih dari 30 persennya adalah pariwisata seperti perhotelan, objek wisata, dan restoran. Kemudian sektor penerbangan, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), event organizer, manufaktur, tekstil dan garmen.
Sektor yang terdampak antara 10 sampai 30 persen adalah multifinance, sport, entertainment, sinema, otomotif, mall, dan sektor komoditas. Sedangkan yang terpengaruh di bawah 10 persen adalah elektronik, properti, dan konstruksi
Dia mengatakan sektor perkebunan pun banyak yang berhenti beroperasi karena hasil perkebunannya tidak bisa dijual. Jangankan perkebuanan, pertanian bunga yang terkoneksi dengan event organizer pun sangat terdampak.
Di Kabupaten Bandung Barat setiap harinya berton-ton bunga dibuang dan petaninya jadi rawan pangan dan industri lain yang paling terdampak adalah bahan bakar.
Ia mengatakan sejumlah sektor usaha atau industri di Indonesia terdampak akibat COVID-19, padahal sebelumnya pun terdampak oleh pelesuan ekonomi global dan hal serupa pun terjadi di Jawa Barat sebagai provinsi dengan aktivitas manufaktur dan industri terbesar di Indonesia. Akibatnya, ribuan pekerja dirumahkan dan terkena PHK. Tapi dalam situasi sulit seperti apapun selalu ada bisnis yang justru berkembang.