Oleh Bambang Patijaya Anggota DPR Fraksi Golkar pada hari Rabu, 13 Mei 2020 - 00:22:53 WIB
Bagikan Berita ini :

Catatan Kecil BPJ: Bersatu Melawan Covid-19

tscom_news_photo_1589304173.jpg
Bambang Patijaya politikus Golkar (Sumber foto : Dokumen)

Italia pertama kali dikonfirmasi kasus Covid 19 pada tanggal 31 Januari 2020, ketika dua wisatawan asal Tiongkok dinyatakan positif terkena virus korona di Roma. Sekelompok kasus COVID-19 kemudian terdeteksi dimulai dengan 16 kasus yang terkonfirmasi di Lombardia pada 21 Februari, 60 kasus tambahan pada 22 Februari, dan kasus kematian pertama di Italia dilaporkan pada hari yang sama.

Hingga 19 Maret 2020, ada 41.035 kasus koronavirus yang dikonfirmasi dan 3.405 kasus kematian di Italia, Italia memiliki jumlah kasus terinfeksi SARS-CoV-2 tertinggi ketiga dan kasus kematian COVID-19 tertinggi di dunia. Banyak kota di Italia Utara ditempatkan di bawah karantina. Pertanggal 6 Mei 2020 jumlah yang positif Covid 19 ada 213.013 orang dan yang meninggal 29.315 orang.

Inggris menjadi negara Eropa selanjutnya yang terdampak paling buruk akibat Covid-19, yaitu sebanyak 194.990 orang dinyatakan positif, dengan 29.427 orang meninggal dunia. Angka kematian di Inggris merupakan angka kematian terbanyak di Eropa setelah sebelumnya Italia yang mencatat rekor tersebut.

Kemudian negara di Eropa lainnya yang mengalami dampak paling buruk akibat Covid-19 yaitu, Prancis (170.551) dan Jerman (167.007). Jumlah kasus tersebut sudah melebihi Tiongkok yang diketahui memiliki total sebanyak 82.883 kasus, dengan penambahan kasus baru sebanyak 2 orang pada sore ini.

Negara lainnya yang telah melampaui Tiongkok adalah Rusia yang mengalami penambahan kasus sebanyak 10.559 yang menjadikan total keseluruhan 165.929 kasus, kemudian ada Turki (129.491), Brazil (115.953), dan Iran (99.970).
Sementara itu, Singapura menjadi negara yang memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara, yaitu mencapai 20.198. Kemudian disusul oleh Indonesia dengan total terkonfirmasi positif mencapai 14.265 kasus (data 11 Mei) Indonesia menjadi negara dengan korban jiwa akibat Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara, dengan total mencapai 991 kematian.

Australia telah mengonfirmasi sebanyak 26 kasus tambahan, sehingga totalnya menjadi 6.875 dengan total kematian sebanyak 97 orang. Di Amerika Selatan, Brazil mengkonfirmasi sebanyak sebanyak 115.953 kasus Covid-19. Sebanyak 7.958 di antaranya meninggal dunia dan 48.221 lainnya dinyatakan sembuh.

Sedangkan Afrika Selatan masih menjadi negara di Benua Afrika yang memiliki total kasus Covid-19 terbanyak dengan total keseluruhan mencapai angka 7.572 dan jumlah kematian sebanyak 148 orang.

Namun melihat posisi kasus Covid 19 di Indonesia dan perkembangan nya dr hari ke hari, saya memiliki keoptimisan bahwa penyebaran Covid 19 ini akan dapat kita kendalikan.

Apa yang Indonesia alami setelah 2 bulan sejak kasus Covid 19 pertama kali pada 2 Maret dideteksi sampai pertanggal 11 Mei 2020 sebesar 14.265 kasus dan meninggal 991 orang, jauh lebih baik dibandingkan dengan kasus Covid 19 di Italia yang sekitar 50.000 kasus dan mortalitas diatas 8% pada tempo waktu yang sama.
Walau pergerakan grafik terinfeksi Covid 19 masih fluktuatif, tapi untuk Indonesia saat ini pergerakan kurvanya terkendali dan mulai cendrung melandai.

Terlepas ada kekurangan pada beberapa hal dilapangan tentang penangan Covid 19, mari kita maklumi, karena kita sama sekali belum punya pengalaman menghadapi musuh yang seperti ini sebelumnya.

Saya juga bisa memaklumi jika ada keluhan dari masyarakat yang merasa sangat terdampak akibat kebijakan pengetatan pada berbagai sektor yang dilakukan oleh pemerintah. Tapi mari kita bersabar dan legowo dengan situasi ini, badai pasti berlalu.

Membaca hasil riset dan survey dari beberapa lembaga di Indonesia, hasilnya cukup optimis jika langkah-langkah protokol kesehatan WHO terus diterapkan, physical distancing, Work From Home dan larangan Mudik dilaksanakan dengan ketat maka kasus penyebar Covid 19 di Indonesia akan selesai 99% pada akhir bulan Juni 2020.

Artinya Covid 19 di Indonesia akan reda sebelum Vaksin Covid 19 disebarkan keseluruh dunia. Saat ini Amerika Serikat mengklaim bisa memproduksi Vaksin Covid 19 dengan merk Remdesivir yang sedang di uji klinis tentang efektivitas penyembuhannya. Diperkirakan Vaksin itu bisa siap secara global pada bulan Juli-September 2020.

Sehingga pada bulan september 2020 jika Vaksin itu sudah tersedia di Indonesia, maka harapan untuk bisa mengakhiri penyebaran Covid 19 secara total bisa tercapai.

Masalah Lainnya
Masalah yang kita hadapi sekarang ini bukan semata mata permasalahan kesehatan, tapi juga permasalahan sosial dan permasalahan ekonomi.

Paket stimulus 405 Trilyun yang diluncurkan pemerintah berkaitan pada Jaring Pengaman Kesehatan 75 Trilyun, Jaring Pengaman Sosial 110 Trilyun, Stimulus perpajakan dan subsidi KUR 70Trilyun serta Jaring Pengaman Ekonomi sebesar 150 Trilyun adalah upaya dari Pemerintah utk memberikan perhatian serius dan komprehensif pada penanganan Covid 19 dan dampaknya pada sektor kesehatan, sosial dan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, angka kemiskinan rakyat Indonesia dalam 2 bulan ini meningkat menjadi diatas 11%. Kita mundur ke pada pencapaian tahun 2011. Kerja keras bangsa Indonesia dari 2011 sampai 2020 menjadi sia sia. Perlu kerja keras dari kita semua untuk nantinya kembali ke jalur semula.

Jaring pengaman ekonomi harus dapat menstimulus pergerakan ekonomi 60juta unit UMKM karena berkaitan dengan 89,17% angkatan kerja domestik itu setara dengan 122jt tenaga kerja. Dengan tetap bergeraknya UMKM, harapan untuk menggerakkan arus ekonomi masyarakat bawah dan mempertahankan beli masyarakat dapat terus diupayakan.

Forecast dari beberapa lembaga keuangan dunia memberikan harapan bahwa pada deretan negara G 20, hanya Indonesia, India dan Tiongkok yang akan mampu bertahan pada pertumbuhan ekonomi diatas 1% pada 2020 ini.

Dengan disiplin lakukan physical distancing, penerapan PSBB yang ketat pada daerah zona merah, work from home, tidak lakukan mudik, dan laksanakan protokol kesehatan standar WHO pada berbagai sektor, mudah-mudahan pada bulan Juni 2020 situasi akan terbalik sehingga Covid 19 mata rantai penyebarannya terkendali dan lalu terputus.

Kita harus optimis dan terus bekerja keras untuk bersama-sama bergotong royong melawan Covid-19. Kemenangan sudah terprediksi. Kita jangan lengah. Bersama Pasti Jaya!!!

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #bambang-patijaya  #corona  #satgas-covid-19  #covid-19  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Rabu, 17 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...
Opini

Wawasan Yusril Sempit Untuk Bisa Membedakan Ahli Ekonomi, Ahli Hukum, atau Ahli Nujum

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024 (bukan April Mop), saya hadir di Mahkamah Konstitusi dalam kapasitas sebagai Ahli Ekonomi, terkait sengketa Perselihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya ...