Oleh Sufmi Dasco Ahmad Ketua Satgas Lawan Covid-19 DPR RI pada hari Senin, 18 Mei 2020 - 01:22:46 WIB
Bagikan Berita ini :

Inilah Indonesiaku

tscom_news_photo_1589739766.jpg
Sufmi Dasco Ahmad Ketua Satgas Lawan Covid-19 DPR (Sumber foto : Istimewa)

Kenapa Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa ini? Karena memang Indonesia adalah kumpulan manusia yang berbeda-beda agama, suku, ras dan golongan, menjadi satu kesatuan yang saling mendukung.

Perbedaan itulah yang menjadi kekuatan bangsa ini, kalau tidak ada perbedaan, belum tentu bangsa Indonesia bisa sekuat ini. Indonesia adalah kumpulan perbedaan. Karena dasarnya manusia Indonesia memang saling mendukung dan menghormati satu dengan lainnya.

Zaman perang, musuh utama kita adalah para penjajah. Semua suku, agama, ras dan golongan di bumi Indonesia bersatu, tidak ada yang memisahkan diri dari untuk melawan penjajah.

Semua bersatu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan aman. Karena penjajah tidak peduli, apa agama, suku, ras dan golongan rakyat Indonesia.

Kita sekarang ini melawan musuh bersama, melawan penjajah yang bernama virus corona.

Virus ini sama seperti penjajah, karena dia menyerang tanpa memilih agama, suku, ras dan golongan tertentu, Semua lapisan diserang. Ini masalah kita bersama, kita ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan aman, maka tidak ada jubah keagamaan, jubah suku, jubah ras dan jubah golongan.

Banyak masyarakat yang terkena imbas virus corona, bukan hanya terjangkit virus penyakit, tapi virus ini juga meruntuhkan dapur masyarakat, meruntuhkan pendapatan masyarakat.

Masyarakat banyak kehilangan pendapatan secara mendadak, banyak perusahaan tutup sehingga tidak ada kesempatan masyarakat yang kehilangan pendapatan untuk mencari kerja lagi.

Ini soal perut, ini soal kelangsungan hidup, ini soal kebutuhan yang sangat mendasar, maka ketika kami membuat gerakan “Masak bersama” untuk sedikit membantu meringankan beban masyarakat, kami ingin gerakan ini berkembang dan bergerak ke seluruh Indonesia. Kami tidak menyangka respon dari berbagai lintas agama, lintas suku, lintas ras dan lintas golongan mendukung gerakan ini.

Saya mendengar ada yang berpendapat bahwa kebhinekaan di Indonesia sudah tidak ada, tapi dengan ada respon terhadap gerakan ini, saya yakin pendapat itu salah. Saya sudah membuktikan bahwa, ketika bangsa ini sedang dilanda kesulitan, kebhinekaan itu hadir di sana.

Saya sebagai Ketua Satgas Lawan Covid-19 berani menyatakan Inilah Indonesiaku! Bangsa yang penuh dengan perbedaan, bangsa yang dihuni oleh manusia-manusia yang punya kepedulian dan memiliki hati yang sangat lembut.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Kembali ke UUD 1945: Refleksi atas Dekrit 5 Juli 1959 dalam Konteks Demokrasi Kontemporer

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Jul 2025
Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit yang menandai titik balik perjalanan konstitusional Indonesia: Dekrit Presiden tentang Kembali ke UUD 1945. Dekrit ini, yang menandai ...
Opini

Kebangkitan Kejaksaan, Kemunduran KPK, dan Tantangan Reformasi Penegakan Hukum Era Prabowo

Di tengah apatisme publik terhadap penegakan hukum, sebuah fakta mengejutkan hadir melalui Podcast Suara Angka LSI Denny JA edisi awal Juli 2025. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, Kejaksaan ...