Oleh Bachtiar pada hari Minggu, 28 Jun 2020 - 19:32:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Sering Gembar Gembor Jauhi Konflik Kepentingan, Pengamat: Berani Tidak SMI Minta Iparnya Mundur Dari Jabatan di BUMN

tscom_news_photo_1593347564.jpg
Dedy Kurnia Syah Putra Pengamat Politik (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mendorong agar Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta iparnya mundur dari jabatan Komisaris BUMN di Pelindo 1.

Hal tersebut, menurutnya, lantaran Sri Mulyani selama ini kerap berpidato di hadapan publik tentang pentingnya menghindari terjadinya konflik kepentingan.

"Jika benar komitmen SMI demikian, maka perlu ada sikap lanjutan, menolak ipar masuk elit BUMN atau mundur," kata Dedi kepada wartawan, Minggu (28/6/2020).

Jika memang mundur, lanjut Dedi, akan menjadi tauladan bagus untuk pejabat publik lainnya.

"Meskipun sangat kecil kemungkinan SMI akan melakukan itu," papar Dedi.

Tidak hanya itu, Dedi memandang, maraknya konflik kepentingan pada penempatan posisi Komisaris dan direksi BUMN tidak bisa dilepaskan dari politik balas budi pemilu 2019.

"Lebih pada imbas politik balas budi dari Pemilu 2019 yang sangat kuat, di mana kelompok terdekat dengan pemenang Pemilu dan Pilpres 2019 mendapat tempat jauh lebih banyak dibanding pemilu-pemilu sebelumnya," tandasnya.

tag: #bumn  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...