Oleh Bachtiar pada hari Senin, 29 Jun 2020 - 18:49:11 WIB
Bagikan Berita ini :

Komisi VI: Pembangunan Kilang Baru Pertamina Wajib Diintegrasikan Dengan Petrochemical

tscom_news_photo_1593431351.jpg
Lamhot Sinaga Politikus Golkar (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VI DPR RI Lamhot Sinaga mengusulkan agar pembangunan kilang-kilang minyak baru yang akan dilakukan Pertamina mesti dibarengi dengan pembangunan pabrik berbasis Petrokimia.

Jika tidak, menurutnya, pembangunan kilang minyak baru hanya akan menggerus keuangan negara karena tidak terintegrasi dengan baik.

"Saat ini kebutuhan dalam negeri untuk produk Petrokimia 60%-70% ditopang impor, hanya 30% mampu diproduksi di dalam negeri. Akibatnya, setiap tahun hal ini menggerus devisa negara, selain itu, ini juga menyangkut "security" negara. Artinya tanpa industri Petrochemical yang kuat, ketahanan industri kita menjadi lemah," kata Ketua DPP partai Golkar itu kepada wartawan, Senin (29/06/2020).

Menurutnya, industri Petrochemical (Petrokimia) merupakan industri hulu yang akan mendukung ketersediaan beragam bahan baku untuk berbagai industri hilir seperti industri produk plastik, elektronik, otomotif, pipa, kabel listrik, dan wadah kedap udara. Disamping itu, industri ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

"Dalam RDP Pertamina dengan Komisi VI DPR RI hari Senin 29 Juni 2020 saya dengan tegas mengusulkan, jika kilang-kilang lama maupun kilang baru Pertamina yang akan dibangun tidak diintegrasikan dengan Petrochemical maka sebaiknya Komisi VI DPR tidak menyetujui pembangunan kilang-kilang baru tersebut," tandas Lamhot.

Untuk diketahui, jelas dia, pembangunan kilang-kilang baru Pertamina membutuhkan anggaran sekitar 700 Trilyun untuk satu kilang.

Mengingat estimasi anggarannya sangat besar, sehingga wajib dimaanfatkan untuk mengintegrasikan dengan pembangunan industri Petrokimia.

"Menurut saya Pertamina harusnya mampu mengintegrasikan kilang-kilangnya untuk memproduksi berbagai produk Petrokimia sebagai industri turunan," tandasnya.

Menurutnya, mengintegrasikan kilang minyak baik yang baru maupun yang sudah ada milik Pertamina dengan industri Petrokimia sebagai upaya meningkatkan daya saing sektor industri petrochemical dikancah regional utamanya.

"Kita harus segera menghentikan ketergantungan dengan import, kita tidak mau Indonesia sebagai negara besar kalah dengan Malaysia dan Singapura dalam industri Petrokimia. Kita memiliki sumber daya, kita memiliki BUMN besar seperti Pertamina yang mampu mewujudkan kemandirian kita dalam industri Petrochemical," pungkasnya.

tag: #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Fadel Muhammad: Fungsi Pengawasan DPD Fokus pada Masalah-Masalah di Daerah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengatakan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) harus lebih diperkuat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah. ...
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...