Berita
Oleh Givary Apriman pada hari Saturday, 18 Jul 2020 - 18:30:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Refly Sebut Pilpres 2024 Bisa Saja Jadi Ajang Pertarungan Prabowo dan Sandiaga Uno

tscom_news_photo_1595062872.JPG
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan bila ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold tidak berubah alias tetap 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional maka hanya melahirkan nama capres yang itu itu saja.

Refly memperkirakan hanya akan muncul dua pasangan calon pada Pilpres 2024, Pasangan itu merupakan "Calon Istana" dan "Calon Luar Istana".

Seperti diketahui, kalau Refly Harun getol mengampanyekan agar presidential threshold dihilangka maka akan melahirkan Capres dari "Calon Istana".

Menurut Refly, mungkin Prabowo Subianto-Puan Maharani, sepanjang Prabowo elektabilitasnya nomor satu atau siapa pun yang elektabilitasnya teratas yang di-endorse oleh Jokowi dan PDIP, misalnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dalam hal itu, Prabowo bisa saja akan berhadapan dengan Sandiaga Uno dalam kontestasi Pilpres 2024 bila Sandi keluar dari Gerindra.

"Sementara, calon di luar Istana adalah calon yang tidak di-endorse oleh kelompok atau kekuatan Istana, di situ ada nama Anies Baswedan, barangkali ada Ridwan Kamil, bukan tidak mungkin juga Sandi Uno, dengan catatan Sandi Uno keluar dari orbit Gerindra," kata Refly melalui channel YouTube Refly Harun, Sabtu (18/07/2020).

Selain ketiga nama Sandiaga Uno, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil Refly menuturkan nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpotensi maju juga dari "Calon Luar Istana"

"dan nama-nama yang disebutkan lainnya seperti AHY yang masih bisa menggeliat, bisa juga Susi Pudjiastuti, jadi, ada persaingan antara kekuatan Istana dan luar Istana, untuk saat ini paling tidak," tuturnya.

Untuk itu, Refly menambahkan kalau saat ini dirinya terus mengampanyekan agar presidential threshold bisa dihilangkan supaya melahirkan banyak opsi untuk jadi Presiden.

Kalau presidential threshold dihilangkan, maka akan ada 16 slot capres, sesuai dengan jumlah parpol yang berkonstetasi pada Pilpres 2019.

"Lebih asyik kan, daripada kita hanya (calon) presidennya itu-itu saja. Jadi, partai-partai kecil akan beramai-ramai mencalonkan orang dengan elektabilitas tertinggi. Sementara, partai besar pasti akan bingung karena memikirkan dirinya sendiri," pungkasnya.

tag: #prabowo-subianto  #sandiagauno  #refly-harun  #presidential-threshold  #presiden2024  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...