Oleh Alfin Pulungan pada hari Kamis, 15 Okt 2020 - 12:11:34 WIB
Bagikan Berita ini :

Wahidin Halim Ekspos Nilai Pancasila di Masyarakat Banten 

tscom_news_photo_1602738642.jpg
Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri) saat memberikan sambutan dalam acara bertajuk "Deklarasi Pembumian Pancasila di Bumi Banten" di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, Serang, Banten, Kamis (15/10). (Sumber foto : Humas BPIP)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan penerapan nilai-nilai Pancasila di wilayahya sudah sejak lama terimplementasi. Kesadaran akan Pancasila sebagai ideologi negara bagi masyarakat Banten, kata dia, bahkan sudah tumbuh sebelum ia lahir dan menjadi pemimpin

"Sudah dari dulu orang Banten Pancasila. Bahkan sebelum saya ada," tegas Wahidin usai mengisi acara bertajuk "Deklarasi Pembumian Pancasila di Bumi Banten" di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, Serang, Banten, Kamis (15/10).

Banten merupakan wilayah yang cukup heterogen, terutama di kawasan Tangerang Raya karena berdekatan dengan ibukota. Keberagaman di wilayah ini, kata Wahidin, cukup mampu menjaga keharmonisan.

Apalagi, dengan adanya sejumlah tempat ibadah seperti Masjid, Gereja, Pura, dan Wihara yang bisa eksis berdampingan menunjukkan nilai Kemanusiaan dan Persatuan Pancasila di Banten hidup dengan baik.

"Ada masjid ada gereja, klenteng. Ada banyak suku, bahkan ada suku China. Itu kan simbol dari Pancasila. Kehidupan agama normal. Jangan diutak-atik itu," kata pria yang akrab disapa WH ini.

Persatuan dalam keberagaman merupakan kekhasan yang ada dalam Pancasila. Tak heran, jika ideologi ini tertanam dengan kokoh di benak masyarakat Nusantara.

Dari keragaman yang tumbuh di masyarakat, kearifan lokal membawa mereka untuk hidup secara bergotong royong. Di musim krisis ekonomi dan kesehatan seperti sekarang, Wahidin menuturkan, masyarakat Banten bisa bergotong royong dengan baik, antara lain, dengan saling tolong menolong antar sesama warga yang membutuhkan serta edukasi protokol kesehatan kepada warga masyarakat.

"Tolong menolong juga bagian dari (penerapan) nilai-nilai Pancasila. Kita mengingatkan teman untuk memakai masker juga bagian dari itu. Karena kita mengingatkan teman untuk saling tolong menolong untuk sehat," tuturnya.

Wahidin berharap kepada masyarakat agar keberagaman di wilayahnya juga ditopang dengan sikap toleransi. Toleransi, menurut Wahidin, menjadi jembatan penghubung antara perbedaan yang meliputi agama, suku, dan ras.

"Toleransi, tolong menolong, saling mengingatkan satu sama lain untuk menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Komitmen terhadap Pancasila sebelumnya telah diungkapkan oleh Ulama Banten, Abuya Murtadho, saat menerima kunjungan kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar pada 20-21 Juli lalu ke wilayah Banten.

Saat itu, keduanya berdiskusi soal keseimbangan bernegara dan beragama yang merupakan amalan dari nilai-nilai Pancasila. Menurut Abuya Murtadho, implementasi nilai-nilai Pancasila sebenarnya sudah menjadi jawaban kehidupan bernegara dan beragama yang harmonis.

"Kita hidup di Indonesia, saya titip untuk bernegara harus berpegang teguh kepada Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Kehidupan kita tidak boleh lepas dari situ karena baik untuk bernegara maupun beragama sudah tertera komplit di situ," kata Abuya Murtadho.

Abuya Murtadho berharap komitmen menjaga dan mengamalkan Pancasila juga ditunjukkan para pengelola negara sebagai contoh bagi masyarakat. Ia menegaskan, Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia yang harus tercermin dalam setiap perilaku elemen bangsa.

"Pemerintah yang mengamalkan Pancasila tidak ubahnya ulama dan para santrinya yang selalu mengaji dengan Al-Qur"an. Jika hanya disuruh ngaji tanpa mendidik tidak akan mampu, begitu pula Pancasila supaya tidak hanya dijadikan semboyan atau seremonial tatkala saat acara saja, namun harus diamalkan," jelas Abuya Murtadho.

Untuk diketahui, dalam acara di Kampus UIN SMH ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. KH Yudian Wahyudi; Rektor UIN SMH Banten, Prof Fauzul Iman MA; Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama, Elfrida Siregar; Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP M. Akbar Hadi Prabowo, serta unsur dari Pemerintahan, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat yang menghadiri secara luring maupun daring dengan tetap mengedepankan protokol Covid 19.

tag: #gubernur-banten  #pancasila  #bpip  #banten  #toleransi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Aksi Damai GPKR di Gedung Mahkamah Konstitusi untuk Menegakkan Kedaulatan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dengan semangat perjuangan tanpa titik kembali, hari ini Kamis 28 Maret 2024, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) akan kembali menggelar aksi damai bertempat di ...
Berita

KPK Diminta Jelaskan Alasan Periksa Shanty Alda di Kasus Dugaan Korupsi Abdul Gani Kasuba

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan Penyidik KPK harus transparan dalam menangani perkara dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Maluku Utara nonaktif, Abdul Gani ...