Oleh Bachtiar pada hari Kamis, 26 Nov 2020 - 09:04:26 WIB
Bagikan Berita ini :

FPKS: Normalisasi Hubungan Dengan Israel Bentuk Penghianatan Terhadap UUD 1945

tscom_news_photo_1606356266.jpg
Sukamta Politikus PKS (Sumber foto : Istimewa)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Fraksi PKS DPR RI melalui pernyataan wakil ketua fraksinya Sukamta, menyebut bahwa normalisasi dan segala bentuk hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Israel merupakan penghianatan terhadap UUD 1945.

"Cita-cita pendiri bangsa yang tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 jelas menyebut bahwa Indonesia melawan segala bentuk penjajahan. Kami PKS mengingatkan kepada semua pihak khususnya pemerintah untuk tidak membuat kerjasama dengan Israel yang notabene merupakan negara penjajah bagi Palestina. Kita harus ingat bahwa Palestina merupakan negara yang paling awal mendukung kemerdekaan Indonesia, maka sudah seharusnya Indonesia secara konsisteb mendukung kemerdekaan Palestina," pesan anggota Komisi I DPR RI ini dalam keterangan tertulis, Kamis (26/11/2020).

Isu mengenai normalisasi hubungan dengan Israel mencuat setelah pemerintah melalui Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan
HAM membuka layanan calling visa untuk delapan negara yakni Afghanistan, Guinea, Israel, Korea Utara, Kamerun, Liberia, Nigeria, dan Somalia. Menurut Sukamta, ada kejanggalan dalam pengaktifan kembali calling visa di masa pandemi COVID-19.

"Jelas kita tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel maka aneh ketika mendadak calling visa diaktifkan kembali di masa pandemi. Jangan-jangan, ada motif ekonomi dan politik yang melatarbelakanginya."

Ketua Bidang BPPLN DPP PKS ini juga menyatakan bahwa politik bebas aktif merupakan karakter Indonesia sebagai bangsa yang besar.

"Di tengah ketidakpastian global efek dari pandemi COVID-19, pemilu Presiden Amerika Serikat serta hubungan antara AS dan China langkah-langkah Indonesia harus taktis strategis berorientasi jangka panjang bukan pragmatis. Politik bebas aktif, berdiri diatas kepentingan semua negara bukan memihak salah satu blok demi perdamaian dunia harus terus dijaga Indonesia," tegasnya.

Sebagai informasi, saat ini Sudan, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah menormalisasi hubungan dengan Israel.

Dampaknya justru membuat Israel semakin ganas menghancurkan pemukiman Palestina dan membangun pemukiman Yahudi. Bahkan PM Israel Benjamin Netanyahu berjanji tidak akan mengentikan upaya mengambil alih tanah-tanah Palestina.

"Normalisasi ini langkah keliru, mestinya Israel diisolasi supaya jera," pungkasnya.

tag: #israel  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...