Oleh Givary Apriman pada hari Senin, 07 Des 2020 - 10:28:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Kedatangan Vaksin Covid-19, Politisi PAN Sebut Pemerintah Punya Pekerjaan Rumah

tscom_news_photo_1607311700.jpeg
Politisi PAN Saleh Partaonan Daulay (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay turut merespon terkait kedatangan 1,2 Juta Vaksin ke Indonesia.

Saleh mengatakan kalau ia menagkap dua pandangan dan sikap masyarakat mengenai kedatangan 1,2 Juta Vaksin ke Indonesia.

"Pertama, mereka yang optimis dan penuh harapan bahwa vaksin ini akan efektif dan mampu menyelesaikan masalah covid-19 di Indonesia. Kedua, mereka yang masih kurang percaya terhadap efektivitas dan keamanan vaksin tersebut dalam meningkatkan imunitas masyarakat," kata Saleh ketika dihubungi TeropongSenayan.com, Senin (07/12/2020).

Saleh menuturkan untuk yang sikap pertama mungkin masyarakat menyikapi terbangun dengan kedatangan vaksin tersebut karena selama ini meyakini seluruh penjelasan yang disampaikan pemerintah.

Namun, untuk sikap kedua Saleh menilai kalau kelihatannya masyarakat masih kurang percaya karena belum mendapatkan penjelasan yang utuh. Atau bisa saja, penjelasan selama ini dianggap belum memadai dan belum meyakinkan.

Untuk itu, Anggota Komisi IX DPR RI tersebut menyatakan kalau pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyikapi terkait kedatangan vaksin tersebut.

"Sebaiknya Pemerintah harus memastikan keamanan dan efektivitas vaksin tersebut dalam meningkatkan imunitas masyarakat. Dengan begitu, jika vaksin ini diberikan ke masyarakat dapat memberikan manfaat yang besar seimbang dengan anggaran yang dipergunakan untuk pengadaannya," tuturnya.

Plh. Ketua Fraksi PAN ini juga memaparkan bila BPOM diharapkan untuk segera dapat melakukan kajian dan penelitian yang mendalam sebelum mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) terhadap vaksin yang masuk tersebut.

"Saat ini, masyarakat calon pengguna menggantungkan nasib dan harapannya kepada BPOM. Untuk itu, BPOM tidak usah terburu-buru dalam memberikan izin. Silahkan manfaatkan waktu yang tersedia sebelum memberikan keputusan," paparnya.

Saleh juga menegaskan kalau Pemerintah diharapkan dapat melakukan distribusi vaksin secara baik ke seluruh Indonesia. Harus dipastikan bahwa distribusi vaksin dilaksanakan secara aman.

"Pasalnya, saat ini, perdebatan soal distribusi vaksin justru terletak pada cold chain (tempat penyimpanan). Ada vaksin yang harus disimpan di tempat yang minus 20 derajat celcius, dan ada yang minus 7, dan lain-lain," tegasnya.

Saleh menambahkan kalau Pemerintah diharapkan dapat memberikan penjelasan terkait efektivas vaksin yang baru masuk ke Indonesia ketika dipergunakan di China atau negara-negara lainnya. Success story terkait penggunaan vaksin ini tentu sangat penting dalam memberikan motivasi bagi masyarakat.

"Ini menjadi penting sebab ada sebagian masyarakat yang menganggap bahwa vaksin ini baru pertama sekali mau dipakai di Indonesia," tambahnya.

Politisi asal Sumatera Utara tersebut juga menyarankan supaya pemerintah melakukan pendataan calon penerima vaksin. Selain itu, pemerintah tentu dituntut untuk segera menyiapkan tenaga-tenaga medis yang akan melakukan vaksinasi.

"Sebelum itu, tentu harus ada semacam simulasi dan pelatihan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaannya. Penyiapan tenaga-tenaga medis ini harus seiring dengan penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan vaksinasi," ujarnya.

Menutup keteranganya, Saleh menyebut bila vaksinasi ini dianggap sebagai game changer dan diharapkan para ahli epidemologi dapat mengeluarkan pendapat dan perspektif yang dapat dijadikan sebagai referensi.

"Pendapat para ahli ini tentu sangat diperlukan agar pelaksanaan vaksinasi tidak menimbulkan perdebatan dan kontroversi di tengah masyarakat," tutupnya.

tag: #saleh-daulay  #dpr  #pan  #vaksin  #covid-19  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement