Oleh Tan Taufik Lubis pada hari Minggu, 03 Jan 2021 - 16:30:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Ali Taher: Ikhtiar Yang Tak Pernah Padam

tscom_news_photo_1609666250.jpg
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Ali Taher Parasong (Sumber foto : Ist)

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Ali Taher Parasong, meninggal dunia pukul 14.00 WIB di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Minggu (3/12). Ia adalah politisi yang bisa menjadi teladan generasi muda. Ali Taher menjalani kehidupan dari bawah, namun dengan semangat juangnya yang tinggi akhirnya mampu menjadi politisi tingkat nasional.

Dr HM Ali Taher Parasong, anak yatim dan miskin, meninggalkan kampung dan bermigrasi ke Jakarta sejak kelas tiga SD. Di Jakarta, ia belajar sambil membantu pihak sekolah menyiram taman di halaman sekolah. Ia menyiapkan minuman untuk para guru. Ketika di SMP dan SMA, ia aktif di OSIS dan Remaja Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Setelah lulus dari SMA, Ali Taher melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia kemudian berkiprah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan usai itu aktif di Pemuda Muhammadiyah

Puncak kegiatan kepemudaan, ia menjabat sebagai Sekjen Pemuda Muhammadiyah saat Prof Din Syamsuddin duduk sebagai Ketua Umum.

Sebagai anak kampung yang diliputi berbagai problem sosial rumit, Ali pemuda yang dinamis ini, mentransformasi kemiskinan dan keyatimannya dengan iman dan estimologi profetik. Ia mampu mentransformasikan masa lalu yang pahit getir dan suram, dengan paham optimistik.

Ali menanjak langkah ikhtiar merebut dan menjemput perubahan. Selain itu, dalam kehidupan organisasi serumpun di Muhammadiyah itu, turut membentuk watak dan karakter Ali sebagai aktivis Islam yang berhaluan ideologi Pancasila. Sebuah pemahaman yang dinsyafi oleh Islam.

Tentu dinamika pergerakan kemahasiswaan dan kepemudaan, juga turut mewarnai institusi moralitas pribadi Ali sebagai seorang Muslim Indonesia yang kaffah.

Dalam perjalanannya, tidak heran jika sosok Ali Taher kemudian tumbuh menjadi politisi berkarakter tegas tapi santun, terpelajar, terdidik dan berintegritas layaknya Abul A’la Almaududy di Pakistan atau M Natsir di Indonesia. Sekali lagi, dialah sejatinya politisi Indonesia, berbicara di atas landasan konstruksi iman, ilmu dan akhlak.

Sebagai politisi senior, ia hadir mewakili suara bangsa. Ia berbicara saat ada anggota kabinet, partai tengah banyak yang bungkam di bawah kendali oligarki dan kekuatan modal. Negara ini, seolah dijalankan tanpa ilmu dan moralitas sebagai negarawan. Almarhum terus lantang menyuarakan suara kritisnya dan membela kepentingan rakyat banyak.

Semoga Allah menerima amal ibadah Almarhum Bang Ali Taher, pengabdian dan perjuangannya, serta mengampuni segala khilaf dan dosanya...Amin.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #pan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Dari Pangkalan ke Platform: Siapa yang Diuntungkan?

Oleh Kuldip Singh – Aktivis 1998, Sekjen PIJAR 1998, Pemerhati Kebijakan Publik
pada hari Selasa, 01 Jul 2025
Ojek bukanlah temuan baru. Ia lahir dari kebutuhan rakyat terhadap mobilitas murah, cepat, dan adaptif di tengah macetnya kota dan minimnya layanan publik. Ia tumbuh bukan dari insentif ...
Opini

Mabes Polri Kabulkan Gelar Perkara Khusus Terkait Dugaan Ijazah Palsu

Bandung, 1 Juli 2025 – Kepolisian Republik Indonesia melalui Bareskrim Mabes Polri menjadwalkan pelaksanaan Gelar Perkara Khusus atas laporan dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden ...