Bisnis
Oleh Rihad pada hari Thursday, 04 Feb 2021 - 23:59:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Bisnis Hotel Berguguran, Apa Yang Dilakukan Sandiaga Uno?

tscom_news_photo_1612455636.jpeg
Kamar hotel kosong (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Sektor perhotelan menderita akibat pandemi. Pengusaha terpaksa menjual hotel melalui sejumlah marketplace. Hotel yang dijual salah satunya Hotel Goodrich di Kemang, Jakarta Selatan, dengan harga Rp 26,8 miliar. Hotel Goodrich dijual akun Ogi Nugraha di OLX pada 25 Januari 2021.

Selain itu, Hotel Ibis Budget Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dijual Rp 85 miliar. Hotel Ibis Budget Jakarta dijual oleh akun Aldila Aspan pada 1 Februari 2021.

Sedangkan Hotel Le Meridien di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dijual seharga Rp 2,7 triliun oleh akun Best Properties Indonesia di OLX. Iklan penjualan Hotel Le Meridien juga ada di beberapa marketplace lainnya. Ada pula sejumlah hotel lain yang dijual melalui marketplace.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI) Jakarta Sutrisno mengatakan, fenomena menjual hotel memang terjadi di Jakarta. “Jual hotel itu sebelum pandemi Covid-19 sudah ada. Akibat pandemi, itu lebih banyak yang jual hotel. Kalau dilihat di iklan-iklan online itu banyak sekali, sudah banyak di Jakarta,” kata Sutrisno kepada media, Rabu (3/2/2021)

Selain itu, harga kamar juga sangat murah. Demi bisa bertahan, tidak sedikit hotel yang membanting harga, bahkan hotel papan atas pun melakukan obral tarif. Ada juga yang tak kuat bertahan, sehingga jual aset diobral.

"Sekarang harganya murah. Bayangin saja tarif hotel biasanya Rp 350 ribu sekarang Rp. 100 ribu juga dijual. Hotel bintang 5 dulu Rp 2 juta lebih, sekarang Rp 500 ribu, Rp 600 ribu, Rp 800 ribu juga dijual," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar.

"Nggak ada sisanya, 11 bulan nombok terus semua hotel dan restoran nombok semua. Sekarang okupansi di bawah 10% dengan harga tarif sangat rendah. Karyawan kadang kerja sehari, sehari nggak. atau gaji 50%. Yang tutup banyak," sebutnya.

Akibat pasar yang kian mengecil dan kamar yang tersedia juga oversupply, akhirnya banyak yang memilih untuk tutup sekalian. Pasalnya, jika harus menanggung operasional sementara pemasukan tidak sebanding maka tetap rugi.

Setelah tutup, tidak sedikit yang memilih untuk menjual hotelnya, penurunan nilai harga pun tidak terelakkan. Misalnya, nilai atau harga jual sebuah hotel. "Banyak yang jual tapi cari pembeli juga ga gampang," kata Herman.

Usulan Sandiaga

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengusulkan adanya paket stimulus seperti pinjaman lunak untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Mengingat kita harus hindari mengurangi kerusakan permanen yang dihadapi oleh ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena di periode pertama 3-6 bulan cash flow negatif, mereka masuk ke periode mantab yakni makan tabungan, tapi mereka sekarang memasuki periode untuk memenuhi kebutuhan cash-nya, mereka harus manset, makan dari menjual hasil aset, harus menjual aset ini yang harus kita hindari, kalau aset produktif yang dijual akan menimbulkan kerusakan yang permanen," ujarnya, Selasa (2/2/2021).

Yang terbaru, ratusan hotel di Yogyakarta dilaporkan mengalami gulung tikar, sebagian ada yang mulai dijual. Sandiaga mengaku sudah menerima informasi ini dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia). Tidak hanya di Yogya, hotel di lokasi lain seperti Bali juga mengalami hal yang sama.

"Saat saya bertemu dengan Menteri Keuangan, apa yang dihadapi teman-teman (perhotelan) di Bali dan Yogyakarta harus diberi perhatian ekstra karena sektor ini adalah penyumbang pemasukan ke pemerintah dari pariwisata dan ekonomi kreatif selain pajak yang dibayarkan dunia usaha kepada pemerintah," ujarnya.

tag: #bisnis-perhotelan  #covid-19  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement