Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 07 Mei 2021 - 20:33:51 WIB
Bagikan Berita ini :

Larangan Mudik, Lasmi: Masyarakat Sudah Taat, Pemerintah Jangan Buat Kebijakan yang Buat Gejolak

tscom_news_photo_1620394431.jpg
Lasmi Indaryani Politikus Demokrat (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pemerintah telah secara resmi melarang masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran tahun 2021. Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.

Melalui surat edaran tersebut, pemerintah telah melakukan pembatasan dan penyekatan arus mudik terutama yang menggunakan transportasi publik.

Larangan mudik ini mulai terlihat hasilnya di lapangan. Hal tersebut terungkap dalam kunjungan lapangan Komisi V DPR RI ke Stasiun Senen dan Jalur tol Cikampek pada Jumat (7/5/21).

Anggota Komisi V DPR RI Lasmi Indaryani yang turut dalam kunjungan tersebut menyebut bahwa berdasar pantauan di lapangan, mayoritas masyarakat mentaati larangan tersebut.

"Bisa kita lihat bersama tadi di stasiun senen, suasana stasiun terkendali, arus jalan tol cikampek - pejagan juga masih belum sepadat masa mudik sebelum pandemi. Artinya mayoritas masyarakat mentaati pelarangan ini," kata Lasmi kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).

"Masyarakat sudah berusaha untuk tetap dirumah. Harusnya usaha masyarakat ini diimbangi dengan kebijakan pemerintah yang membuat masyarakat semakin yakin untuk tetap di rumah. Bukan malah membuat kebijakan yang membuat gejolak di masyarakat. seperti mengizinkan WNA untuk masuk ke Indonesia," tambah Bendahara Fraksi Demokrat ini.

"Sudah jelas beberapa pekan lalu angka lonjakan kasus covid19 meningkat tajam dibeberapa negara seperti India dan Malaysia. Seharusnya pemerintah melakukan pengetatan bahkan pelarangan. Ini kok WNA malah bebas masuk. Jangan salahkan masyarakat jika mereka merasa menjadi anak tiri di negeri sendiri," tegas Lasmi.

Lasmi juga meminta pemerintah menjadikan momen pelarangan mudik lebaran ini untuk penyempurnaan penerapan protokol kesehatan di bidang transportasi.

"Protokol kesehatan masih menjadi celah bagi oknum untuk bermain, ini yang harus diperbaiki oleh pemerintah. Kasus seperti penggunaan antigen bekas dan suap agar WNA india boleh masuk tidak boleh lagi terjadi di masa mendatang," pungkasnya.

tag: #lasmi  #partai-demokrat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Banyak Warga RI Berobat ke Luar Negeri, Komisi IX DPR Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan Nasional

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 03 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini berpandangan pemerintah perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional dan menjamin perlindungan hak pasien. Hal ini ...
Berita

Nilai Putusan MK Progresif, Ketua Komisi HAM DPR Sebut Legislator Perempuan Kini Punya Ruang Lebih Luas

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan adanya keterwakilan perempuan di setiap Alat Kelengkapan Dewan (AKD) hingga ...