Oleh Sahlan Ake pada hari Kamis, 24 Jun 2021 - 18:31:15 WIB
Bagikan Berita ini :

HNW Desak Kemenag Maksimalkan Program Untuk Santri dan Tokoh Agama

tscom_news_photo_1624534275.jpg
Hidayat Nur Wahid (Sumber foto : MPR)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid MA mengingatkan, korban akibat covid-19, makin banyak dan kian berbahaya. Karena itu Kementerian Agama perlu memaksimalkan pelaksanaan program bantuan dan perlindungan bagi santri, kiai, serta tokoh seluruh agama yang diakui di Indonesia, agar selamat dari covid-19 beserta dampak-dampaknya.

Hal ini disampaikan Hidayat Nur Wahid yang juga anggota Komisi VIII DPR RI, menyusul lonjakan korban kasus Covid-19 yang tembus diangka 2 juta, dan lebih dari 55 ribu diantaranya meninggal dunia. Dari 55 ribu korban meninggal, sebagian di antaranya merupakan santri, kiai, dan tokoh agama.

Karena itu Hidayat mendorong Kemenag bersinergi dengan Kementerian Kesehatan, Kemendagri dan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19. Serta mengoptimalkan instansi vertikal di daerah agar bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, dalam rangka meningkatkan cakupan bantuan dan vaksinasi bagi santri, kiai, serta tokoh agama.

“Santri, Kiai, dan Tokoh Agama adalah aset pendidikan moral dan keagamaan. Peran mereka dalam perjalanan pembangunan bangsa Indonesia sangat besar. Saat ini banyak diantara santri, kyai dan tokoh agama yang terpapar bahkan meninggal akibat Covid-19. Sewajarnya bila Kementerian Agama lebih serius membantu mereka mengawal pelaksanaan program atasi covid-19 termasuk vaksinasi dan layanan kesehatan lainnya bagi mereka,” disampaikan Hidayat dalam keterangannya, Kamis (24/6/2021).

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini mengingatkan, paparan covid-19 di lingkungan santri dan tokoh agama cukup tinggi. Berdasarkan data dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, hingga Desember 2020 setidaknya hampir 5000 santri dan kiai positif Covid-19, sementara data Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU menyebutkan setidaknya sampai Januari 2021 sebanyak 333 kiai wafat selama pandemi Covid-19. Dan banyak juga Ulama yang wafat dari Muhammadiyah maupun Ormas Islam lainnya.

Menteri Agama sendiri baru-baru ini mengeluarkan Surat Edaran yang tetap memperbolehkan pembelajaran tatap muka terbatas bagi madrasah di selain zona merah. Padahal, zona oranye dan kuning juga memiliki tingkat risiko yang tak kalah tinggi, terlebih di tengah merebaknya varian delta yang ditemukan lebih cepat menyebar. Tetapi belum ada edaran khusus untuk Pondok Pesantren, para Santri, Kiai dan tokoh-tokoh Agama. Padahal kondisi mereka juga serupa dengan kondisi Madrasah, Guru Madrasah, dan karenanya memerlukan advokasi yang serupa pula.

“Program mengatasi covid-19 termasuk vaksinasi, mestinya dilakukan tidak hanya bagi madrasah dengan guru dan muridnya, namun juga bagi para santri, siswa, kiai, dan tokoh agama. Karena kondisi mereka serupa dengan Madrasah. Apalagi jumlah Kiai, Santri dan Pesantren lebih banyak dari Madrasah dan murid-muridnya, ditambah dengan fakta bahwa Pesantren, Kiai dan Santri mempunyai jasa besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia, dan turut membantu Pemerintah dengan kontribusi nyata dalam pengamalan dan pengawalan Pancasila melalui kehidupan beragama, berpendidikan dan bermasyarakat,” ujarnya.

Karenanya HNW, sapaan akrab Hidayat Nur Wahid mendesak Kementerian Agama untuk mementingkan maksimalisasi pelaksanaan program bantuan bagi Pesantren, Kiai dan Santri terkait program sosial, pendidikan, dan kesehatan untuk menyelamatkan Kiai dan Santri dari covid-19. Di antaranya melalui program penyuluhan, pendampingan, akses ke Rumah Sakit, termasuk vaksinasi bagi santri, kiai, dan tokoh agama tersebut. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pelaksanaan vaksinasi harian di Indonesia masih di angka 700an ribu per hari. Angka tersebut masih jauh berada di bawah target Presiden Jokowi sebesar 1 juta vaksinasi per hari.

Oleh karena itu, HNW menilai Kementerian Agama seharusnya bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan menjalin kesepakatan bersama antar Instansi dengan Kementerian Kesehatan, memberi prioritas vaksin bagi santri, kiai, dan tokoh agama, dalam rangka mendukung target Presiden mencapai 1 juta vaksin per hari. Hal ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Kementerian Agama ketika memprioritaskan vaksinasi bagi calon jamaah haji tahun 2021.

“Kemenag pernah sukses menjalin kerja sama dengan Kemenkes saat program vaksinasi calon jamaah haji. Harusnya hal itu dilakukan kembali dalam rangka vaksinasi yang sudah dibenarkan oleh MUI dan Ormas-Ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah, untuk kesehatan santri, kiai, dan tokoh agama, serta keselamatan mereka yang merupakan ajaran penting dalam Agama Islam. Sehingga para Kiai dan Santri yang sehat dan selamat dari covid-19 akan dapat melanjutkan peran dan perjuangan dari para Ulama dan Kiai yang sudah wafat di era covid-19 ini, untuk makin menguatkan paham Islam yang rahmatan lil alamin, melalui para Ulama dan kadernya yakni Santri yang sehat wal afiat dan selamat,” pungkasnya.

tag: #mpr  #hidayat-nur-wahid  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement