Oleh Bachtiar pada hari Sabtu, 14 Agu 2021 - 20:25:04 WIB
Bagikan Berita ini :

Refleksi 76 Tahun Kemerdekaan RI, Hafisz: Rakyat Masih Jadi Buruh Dibawah Hegemoni Korporasi Asing

tscom_news_photo_1628947504.jpg
Achmad Hafisz Thohir Anggota Komisi XI DPR RI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI Achmad Hafisz Thohir mengatakan, berbagai ketimpangan baik secara ekonomi, politik, sosial dan lainnya masih kerap terjadi meski Indonesia kini menginjak usia ke 76 tahun.

"Rezim silih berganti, namun nasib bangsa negeri ini tak henti-hentinya di dera berbagai persoalan," kata Politikus PAN itu kepada wartawan, Sabtu (14/08/2021).

Tentunya, Hafisz menambahkan, berbagai persoalan itu terjadi karena masih lemahnya keberpihakan regulasi terhadap kepentingan rakyat.

"Contoh di sektor Sumber Daya Alam (SDA) misalnya, bagaimana rakyat di negeri Gemah Ripah Loh Jinawi ini rakyat hanya jadi penonton. Bangsa lain yang menikmati kue-kue pembangunannya. Pertanyaannya Merdekakah kita?," lirih Waketum PAN itu.

Padahal, kata dia, para founding father bangsa ini mendesign negeri ini agar merdeka, berdaulat dan sejahtera sebagaimana amanat Mukaddimah UUD 1945.

"Negara kita memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah ruah dan menurut data Indonesia Mining Asosiation, Indonesia meraih peringkat ke-6 di dunia dengan kategori Negara yang kaya akan sumber daya tambang," jelasnya.

"Mulai dari emas, nikel, batu bara, minyak dan gas alam yang sebenarnya bisa menunjang perekonomian masyarakat Indonesia jika dikelola dengan baik oleh masyarakat Indonesia itu sendiri," sambungnya.

Akan tetapi, menurutnya, hampir sebagian besar perusahaan tambang di Indonesia di kontrol oleh Negara asing, sebab adanya kesenjangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, Teknologi dan pendanaan untuk pemanfaatan SDA tersebut sehingga harus memanfatkan sumber dari luar negeri.

"Rakyat baru bisa menjadi buruh diantara korporasi asing. Kita lihat kepemilikan sektor-sektor strategis di bidang SDA misalnya, hampir 50% masih dikuasai asing. Rakyat harus diberi "senjata" agar dapat bertarung dengan asing karena tanpa perisai (keberpihakan regulasi) menghadapi korporasi asing maka rakyat hanya menjadi objek buruh saja," tegasnya lagi.

tag: #hut-ri  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

I Nyoman Parta Desak Aparat Kepolisian Usut Tuntas Kasus Tewasnya Mahasiswa STIP

Oleh Fath
pada hari Sabtu, 04 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bali, I Nyoman Parta meminta aparat kepolisian mengusut tuntas tewasnya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu ...
Berita

Ini Kata Anies Soal Beredar Partai Perubahan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anies Baswedan membantah adanya tawaran untuk pembuatan partai. Beredar di sosial media rencana pembentukan partai perubahan dengan logo burung hantu. Dari foto yang ...