Berita
Oleh Aswan pada hari Minggu, 10 Okt 2021 - 11:06:06 WIB
Bagikan Berita ini :

Begini Kata Kementerian BUMN Soal Anggaran Kereta Cepat Yang Bengkak Capai Rp 26 T

tscom_news_photo_1633838766.jpg
Proyek Kereta Cepat Jakarta- Bandung (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membengkak Rp 26,6 triliun. Mulanya, proyek ini diperhitungkan butuh biaya USD 6,07 miliar melalui kerja sama pemerintah Indonesia dan China. Namun saat ini biaya proyek jadi USD 7,97 miliar.

Demi kelanjutan proyek tersebut, Presiden Jokowi membuka opsi pendanaan melalui APBN untuk kereta cepat Jakarta-Bandung.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku pemimpin konsorsium BUMN di proyek kereta cepat diberi penambahan modal dari APBN melalui skema PMN (Penyertaan Modal Negara) senilai Rp 4,1 triliun.

Terkait persoalan ini, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyatakan, pembengkakan biaya proyek adalah hal yang wajar. Apalagi, kata Arya, ini adalah pertama kalinya Indonesia membangun kereta cepat.

"Pembengkakan itu hal yang wajar, namanya juga pembangunan awal. Kemunduran-kemunduran yang sebelumnya itu akan menaikkan cost. Hampir semua negara mengalami hal yang sama," kata Arya dalam keterangannya kepada media, Sabtu (9/10).

Ia menyebut pembengkakan itu karena kondisi-kondisi di lapangan yang di luar perkiraan. "Di mana-mana ketika kita membuat kereta api cepat, jalan tol, dan sebagainya, di tengah perjalanan pasti ada perubahan desain karena kondisi geografis yang berubah dari yang diperkirakan awal," ujarnya.

Selain itu, ongkos pembebasan lahan juga meningkat karena kenaikan harga tanah. "Harga tanah juga ada kenaikan-kenaikan, itu wajar terjadi yang membuat pembengkakan anggaran," tuturnya.

Masalahnya lagi, keuangan BUMN yang terlibat dalam proyek ini sedang tidak sehat akibat pandemi Covid-19. Mau tak mau, pemerintah turun tangan menggelontorkan dana APBN agar proyek yang progresnya sudah 80 persen ini dapat terselesaikan.

“Hal-hal ini yang membuat kondisi mau enggak mau supaya kereta cepat dapat berjalan baik, pemerintah ikut dalam memberikan pendanaan. Ini langkah yang harus diambil karena apalagi pembangunan sudah 80 persen. Kalau mundur akan menaikkan cost,” tutupnya.

tag: #bumn  #proyek-kereta-cepat-jakarta-bandung  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 03 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...
Berita

Banyak Warga RI Berobat ke Luar Negeri, Komisi IX DPR Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan Nasional

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini berpandangan pemerintah perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional dan menjamin perlindungan hak pasien. Hal ini ...