Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 29 Apr 2022 - 20:40:52 WIB
Bagikan Berita ini :

Jika Ingin Berjaya di Pemilu 2024, PPP Harus Mengurangi keyakinan PPP pada imposible hand

tscom_news_photo_1651239652.jpg
Ketua Umum Angkatan Muda Kabah (AMK) yang juga Ketua DPP PPP Bidang Data & Digital Rendhika D Harsono (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tepat tanggal 3 Januari 2023 mendatang, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memasuki usia emas, 50 tahun. Diharapkan, momentum ini akan mengembalikan kejayaan partai berlambang Kabah tersebut. Apalagi, dalam perjalanannya PPP sudah mewarnai perpolitikan di Indonesia. Ragam bentuk perjuangan dan zaman berbeda memunculkan tokoh-tokoh politik silih berganti.

Ketua Umum Angkatan Muda Kabah (AMK) yang juga Ketua DPP PPP Bidang Data & Digital Rendhika D Harsono mengatakan pada Pemilu 2019 lalu PPP terpuruk. Berdasarkan pengalaman itu disadari bahwa iklim politik sekarang ini berbeda dengan masa ketika PPP sebagai kontestan pemilu yang hanya diikuti oleh dua partai (PPP dan PDI) dan satu golongan karya (Golkar), yaitu masa Orde Baru.

"Saya menyebutnya masa ini di mana PPP dibesarkan oleh pemerintah sebagai penguat legitimasi kekuasaan pemerintah. Meskipun setiap jelang kontestasi pemilu, PPP seakan menjadi rival utama pemerintah," ujar Rendhika.

Perbedaan lainnya yang sangat mencolok, lanjut Rendhika, pada zaman Orde Baru, PPP tidak akan dibiarkan oleh penguasa mengambil kekuasaan. PPP hanya sebatas ornamen demokrasi, sebatas mempertahankan eksistensi, serta mempertahankan sistem yang seakan-akan demokrasi.

"PPP tidak akan diberi kekuasaan, PPP juga tidak akan dibiarkan tidak menjadi bagian dari politik nasional," jelasnya.

"Berbeda ketika terjadi perubahan, menjamurnya partai politik, tumbuh lalu hilang, begitulah seterusnya selama Indonesia belum memasuki kemapanan dalam mengkonsolidasikan sistem demokrasinya. Di sinilah posisi PPP dan banyak partai politik lainnya memiliki orientasi yang sama yaitu memperebutkan kekuasaan, sisi lain reosource kekuasaan terbatas," tambahnya.

Rendhika melanjutkan, empat pemilu di masa reformasi merupakan sebagai seleksi politik, dan tidak semua partai dapat lolos seleksi sebagai bagian dari kekuasaan, yang kemudian hilang.

"Anggaplah tulisan ini sebagai bentuk menyambut kemenangan PPP, disuasana bulan Ramadhan yang penuh keberkahan, semua doa dapat terkabulkan," imbuhnya.

Rendhika pun meminta, keyakinan PPP pada imposible hand dalam politik harus dikurangi. Opsi utama yang harus dilakukan memaksimalkan potensi struktural, kultural partai dan kebijakan mengusung calon presiden akan menentukan keberhasilan PPP di tahun 2024.

tag: #ppp  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
RAMADHAN ADIES KADIR
advertisement
RAMADHAN SINGGIH
advertisement
RAMADHAN
advertisement
RAMADHAN HERMAN
advertisement
RISEMEDIA
advertisement
The Joint Lampung
advertisement