Oleh TEDDY GUSNAIDI Wakil Ketua Umum / Juru Bicara Partai Garuda pada hari Rabu, 23 Nov 2022 - 18:24:43 WIB
Bagikan Berita ini :

Produk Politisasi Agama Terbukti Menghasilkan Produk Gagal

tscom_news_photo_1669202683.jpg
Teddy Gusnaidi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden Jokowi secara terang-terangan menyatakan bahwa bangsa Indonesia sudah merasakan dampak dari politisasi agama yang berlarut-larut, sehingga jangan ada lagi politisasi agama dalam kontestasi. Artinya apa? Artinya Politisasi Agama jelas ada dan terjadi di negara ini.

Dampak dari Politisasi Agama hanya menghasilkan kerusakan, selain masyarakat menjadi terbelah dan bermunculan ajaran-ajaran sesat, juga produk politisasi agama menghasilkan produk gagal. Ini menjadi pembelajaran penting bagi bangsa ini untuk tidak mengulangi lagi.

Kedepan, para Calon baik di Pilpres, Pileg dan Pilkada, harus punya sikap, mengutuk secara terang-terangan kelompok tersebut dan menolak keras ketika kelompok tersebut memproklamirkan mendukung mereka. Jika ada calon yang menerima saja, artinya mereka mendukung kelompok tersebut. Itu pasti.

Calon yang menerima bahkan bekerjasama dengan kelompok pengusung politisasi agama, sudah dapat dipastikan calon yang tidak memiliki kemampuan, sehingga mereka butuh hal itu agar mereka dipilih. Kita harus belajar dari pengalaman sebelumnya, seperti yang diingatkan Presiden Jokowi.

Sekali lagi, hanya calon yang tidak memiliki prestasi dan kemampuan yang membiarkan bahkan bekerjasama dengan kelompok yang memainkan politisasi agama, dan kita sudah merasakan dampak buruk akan hal itu.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Opini

Wawasan Yusril Sempit Untuk Bisa Membedakan Ahli Ekonomi, Ahli Hukum, atau Ahli Nujum

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Sabtu, 13 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024 (bukan April Mop), saya hadir di Mahkamah Konstitusi dalam kapasitas sebagai Ahli Ekonomi, terkait sengketa Perselihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya ...
Opini

Wawasan Yusril Sempit Untuk Bisa Membedakan Ahli Ekonomi, Ahli Hukum, atau Ahli Nujum

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024 (bukan April Mop), saya hadir di Mahkamah Konstitusi dalam kapasitas sebagai Ahli Ekonomi, terkait sengketa Perselihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya ...