Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Kamis, 25 Jun 2015 - 11:40:24 WIB
Bagikan Berita ini :

'Menteri-Menteri Masih Gamang, Eselon 1 belum Beres. Mengecewakan'

79kabinet-jokowi.jpg
Kabinet Kerja Jokowi-JK (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Fenomena lambatnya ekonomi hingga pertengahan Quartal II APBN 2015 sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan kinerja kabinet kerja Presiden Jokowi belum bisa menjawab tantangan program-program yang diinginkan.

"Menteri-menteri masih gamang, eselon 1 belum beres hingga kini. Ini sungguh sangat mengecewakan rakyat dan mungkin juga mengecewakan bagi presiden yang terbukti juga marah atas kinerja bawahannya saat blusukan dipelabuhan Tanjung Priok," kata Direktur Energi Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Menurutnya, hal ini merupakan gambaran umum yang butuh gerak cepat dan langkah strategis serta taktis untuk segera mengangkat perekonomian negara.

Pemerintah kata dia, secara khusus harus segera menyusun langkah strategis dan taktis mengelola energi, baik migas, tambang mineral, dan listrik. Tiga pokok bidang energi ini jika dikelola dengan baik dan benar akan mampu menyumbang pendapatan negara yang sangat signifikan.
Namun sayangnya lanjut dia, Kementerian ESDM yang membawahi sektor energi tidak mampu berbuat banyak.

"Beginilah jika pejabat terlalu bermain dalam zona nyaman hingga tidak berani melakukan terobosan-terobosan penting," ujar dia.

Untuk itu alangkah baiknya jika Jokowi segera melakukan langkah terobosan terhadap program besar, terutama di bidang energi, migas, tambang dan listrik. Jangan sampai program presiden ujung-ujungnya duduk di tempat dan tidak jalan karena minimnya terobosan.

"Banyak pejabat sekarang tidak berani mengambil langkah konkret karena takut dan bermain di zona nyaman. sementara untuk memperbaiki negara yang sudah kacau ini butuh langkah extra yang tentu harus ditopang oleh pengambil kebijakan yang berani," tandas dia.

"Program listrik 35 GW jalan dirempat, mafia Migas masih kokoh, dunia tambang amburadul, presiden perlu membentuk pengendali untuk sektor ini. Jangan sampai program presiden berakhir di atas kertas," tegasnya. (iy)

tag: #kabinet kerja jokowi-jk  #pemerintahan jokowi-jk  #energi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PRAY SUMATRA
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Jaksa Geledah Kantor PT HWR dan ESDM Sulut Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kelola Tambang

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Des 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara melakukan penggeledahan terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tambang PT Hakian Wellem Rumansi ...
Berita

Rajiv Bagikan 10 Ribu Paket Sembako di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat Saat Reses DPR RI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, membagikan sebanyak 10 ribu paket sembako kepada masyarakat di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan ...