Oleh Nasihin Masha pada hari Minggu, 02 Jun 2024 - 21:01:27 WIB
Bagikan Berita ini :

Pancasila Ketika UKT Dimahalkan

tscom_news_photo_1717336887.jpg
Nasihin Masha (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pancasila
Ketika duit si miskin dikutil untuk membiayai pembangunan. Lalu disalurkan ke si kaya dengan berbagai cara

Pancasila
Ketika suara si miskin dibeli dengan bansos

Pancasila
Ketika tambang timah dan emas digangsir secara bebas merdeka

Pancasila
Ketika malu sudah lenyap hanya untuk anak-mantu bisa berkuasa

Pancasila
Ketika maling teriak maling

Pancasila
Ketika menjadi pedang untuk menebas yang berbeda

Pancasila
Ketika industri dalam negeri dibunuh perlahan dengan impor bersimaharajalela

Pancasila
Ketika batik, tenun, songket, sulam tradisi leluhur dibabat impor tekstil bermotif tradisi kita

Pancasila
Ketika semua mahal, kecuali mati

Pancasila
Ketika pajak rakyat untuk kereta cepat

Pancasila
Ketika kuli asing untuk mencangkul nikel kita

Pancasila
Ketika perut kita berisi beras impor, berisi singkong impor

Pancasila
Ketika yang mendaku Marhaen berkuasa tapi semua itu justru terjadi

Pancasila
Ketika hanya menjadi slogan untuk memenggal lawan dan mengangkangi kekuasaan

Pancasila
Kita gali lagi di Blitar agar Bung Karno bangkit lagi
Kita gali lagi di Tanah Kusir agar Bung Hatta bangun lagi
Kita bangun lagi BPUPK dan PPKI agar semua menderu asal muasal kita

Pancasila adil makmur bersama, bukan milik darah sesiapa pun
Mengaku mabuk Pancasila, tanpa pernah meminumnya

Nasihin Masha

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Tanggungjawab Saya, Katanya

Oleh Ahmadi Thaha (Kolumnis)
pada hari Rabu, 05 Nov 2025
Naik kereta Jakarta–Bandung belakangan ini terasa seperti panggung drama musikal: lagunya megah, tarinya garang, tapi tagihan produksinya? Nah, itu yang bikin rakyat mendadak insomnia kolektif. ...
Opini

Hentikan Pelanggaran Kepastian Hukum Mencegah Pemerintah di Dalam Pemerintah

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pernyataan Prabowo Subianto bahwa “tidak boleh ada pemerintah dalam Pemerintah” bukan sekadar teguran politik. Itu adalah peringatan keras dan konstitusional ...