Oleh Sahlan Ake pada hari Rabu, 03 Sep 2025 - 18:55:14 WIB
Bagikan Berita ini :

Bertemu Mahasiswa, Pimpinan DPR Minta Maaf Atas Kesalahan dan Kekurangan DPR Sebagai Wakil Rakyat

tscom_news_photo_1756900514.jpg
Para pimpinan DPR saat bertemu para mahasiswa (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pimpinan DPR RI menerima sejumlah perwakilan mahasiswa 16 organisasi kemahasiswaan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jaksrta, hari ini. Atas nama dewan, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta maaf.

Di hadapan para mahasiswa, Dasco menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan dan kekurangan para anggota DPR yang bertugas sebagai wakil rakyat.

"Selaku pimpinan kami menyatakan permohonan maaf atas kekeliruan serta kekurangan kami sebagai wakil rakyat dalam menjalankan tugas dan fungsi mewakili aspirasi masyarakat yang selama ini menjadi tanggung jawab kami," kata Dasco di hadapan para mahasiswa, Rabu (3/9/2025).

Adapun pertemuan ini atas undangan DPR kepada para mahasiswa untuk berdialog dan menerima aspirasi yang disampaikan terkait dengan aksi unjuk rasa yang digelar pada 25-31 Agustus 2025. Perwakilan mahasiswa ini diterima oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurijal dan Saan Mustopa.

Perwakilan mahasiswa yang hadir di antaranya dari GMNI, GMKI, KAMMI, HMI, BEM SI Kerakyatan, BEM SI Rakyat Bangkit, BEM Nusantara, BEM PTNU Se-Nusantara, Demam PTKIN Seluruh Indonesia, BEM PTMA Zona III, GMH, BEM UPNVJ, BEM UI, Himapolindo, Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti, dan HMI DIPO.

Sebagai pimpinan DPR RI, Dasco memastikan pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja anggota DPR RI agar lebih mendengarkan rakyat dan memahami kondisi sosial ekonomi di masyarakat.

"Tentunya permintaan maaf ini tidak cukup tanpa evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh dan akan lakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," tuturnya.

Usai audiensi dengan mahasiswa, Dasco mengatakan pertemuan tersebut sebagai upaya DPR dalam menyerap aspirasi masyarakat. Ia mengatakan, selama ini DPR juga melakukan mekanisme yang sama.

“Sebetulnya setiap aspirasi itu di DPR biasanya di komisi-komisi kan selalu ada yang namanya rapat dengar pendapat, boleh dicek,” ungkap Dasco.

“Misalnya di (pembahasan RUU) KUHAP itu sampai sekarang belum selesai-selesai karena memang masih terus menerima aspirasi dari publik maupun juga termasuk adik-adik dari mahasiswa,” lanjutnya.

Dasco pun mengungkap alasan mengapa saat demo pekan lalu tak ada perwakilan DPR yang menerima pengunjuk rasa. Sementara untuk aksi hari ini, pimpinan DPR mengundang perwakilan pendemo untuk beraudiensi dan menerima aspirasi mereka.

“Pada hari ini ada perwakilan dari DPR yang menerima keluar untuk aksi pengunjuk rasa. Nah tetapi kalau yang kemarin-kemarin begitu kita mau keluar, itu sudah bukan murni pengunjuk rasa, (tapi) pihak-pihak penumpang gelap yang tentunya suasana di lapangan tidak kondusif,” papar Dasco.

Kemudian saat dimintai konfirmasi soal anggota DPR yang dinonaktifkan, Dasco menjelaskan pimpinan partai dari anggota dewan yang dimaksud telah mengajukan permintaan kepada Kesekjenan DPR mengenai gaji, tunjangan dan fasilitas terhadap mereka.

“Bahwa untuk anggota yang dinonaktifkan itu diminta untuk tidak dikeluarkan fasilitas-fasilitas yang terkait dengan kedewanan termasuk gaji dan fasilitas lain,” jelasnya.

Sementara itu mengenai pengganti Adies Kadir sebagai Wakil Ketua DPR, Dasco mengatakan hal tersebut akan diputuskan oleh Partai Golkar. Seperti diketahui, Adies Kadir dinonaktifkan Golkar sebagai anggota DPR.

“Itu akan diserahkan kepada partainya,” tegas Dasco.

tag: #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement