JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kasus kematian bocah malang Angeline memasuki babak baru. Setelah Agustinus Tai Hamdani dan Margriet Megawe ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Angeline, pihak kepolisian juga berjanji akan menyelidiki keterlibatan anak Margriet, Yvonne Caroline Megawe.

Yvonne diduga sempat membisniskan berita kehilangan Angeline yang diumumkan pada 16 Mei 2015. Sejak itu dia gencar melakukan permintaan tolong untuk mencari bocah tersebut. Bahkan, dia sempat mengirimkan pesan singkat ke seorang warga Australia, Christopher Burns yang meminta sejumlah uang untuk menebus Angeline.

Hal itu diutarakan pengacara Agustinus Tai Hamdani, Hotman Paris Hutapea. "SMS ini bisa mengarahkan ada pembunuh lain yang terlibat," kata Hotman dalam konferensi persnya, Minggu (5/7/2015)

Christopher Burns adalah warga negara Australia yang tinggal di Ubud. Dia memiliki seorang istri asal Jawa dan seorang anak perempuan seusia Angeline. Christopher menerima pesan soal penculikan Angeline dari Yvonne. Dalam pesan itu, sang penculik seakan-akan meminta uang sebesar Rp 150 juta agar Angeline dibebaskan.

Christopher sempat merasa iba dan hampir saja mengirim uang tersebut. Untungnya, dia sempat bercerita kepada pendamping Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, Siti Sapurah, soal itu.

Siti sempat menasihati Christopher untuk berhati-hati karena mungkin saja banyak orang yang memanfaatkan kasus ini untuk keuntungan pribadi.

"Yang jelas, Chris terima pesan itu dari Yvonne. Nanti polisi yang buktikan Yvonne siapakah dia," ujar Hotman.

Hotman mengatakan Christopher siap jadi saksi kasus pembunuhan Angeline.

"Jika keterangan Chris soal SMS lengkap dan benar adanya, polisi bisa menyeret tersangka lain dalam kasus ini," pungkasnya.(yn)