Berita
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Senin, 06 Jul 2015 - 15:26:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Komisi V Temukan Kejanggalan Terkait Penguasaan Gerai di Bandara Soetta‎

83DjemiFrancis.jpg
Djemi Francis (Sumber foto : Indra Kusuma/ TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komisi V DPR melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta yang terbakar kemarin. Sidak tersebut dimaksudkan untuk mengaudit manajemen pengelolaan toko yang berjualan di sekitar bandara.

Dalam sidaknya, Komisi V menemukan beberapa kejanggalan diantaranya penguasaan terhadap sejumlah gerai jualan yang ada. Oleh karena itu, ia meminta petugas PT Angkasa Pura II melakukan penertiban.

"Penertiban gerai silakan oleh AP II (Angkasa Pura II). Jangan sampai ada raja di atas raja. Di sini orang tertentu saja bisa mengelola gerai," ujar Ketua Komisi V DPR Fairy Djemi Francis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (6/7/2015). ‎

Djemy mengatakan, penguasaan tunggal terhadap sejumlah ‎gerai yang ada di bandara tersebut dinilainya sebagai pelanggaran. Karena, hal itu menunjukkan upaya dominasi dan pengambilalihan bisnis oleh pihak dan orang tertentu.

"Yang paling penting jangan ada perusahaan di atas perusahaan. Jangan satu orang menguasai lebih sepuluh gerai," ungkapnya.‎

Selain itu, Djemy juga meminta pihak pengelola bandara memiliki kesiapan untuk mengantisipasi potensi kebakaran. Setidaknya, kata dia, tersedia tabung pemadam kebakaran pada setiap gerai yang ada di bandara. ‎

"Keamanan itu yang penting, jangan sampai menguasai gerai tanpa menjaga keamanan. Peralatannya, di posisi penyemprotan (tabung pemadam kebakaran) tidak kelihatan dan sistem pelayannya harusnya dilakukan pelatihan," tandas Djemy.(yn)

tag: #bandara soekarno-hatta  #kebakaran  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Akademisi: Proyek Jalan Trans Halmahera Menguntungkan Perusahaan Tambang, Bukan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 04 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Astuti N Kilwouw menilai proyek pembangunan Jalan Trans Halmahera bukan ditujukan untuk kepentingan rakyat, melainkan ...
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...