JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Istri kedua Gubernur Sumatera Utara Evi Susanti sudah mengenal lama dengan tersangka kasus suap hakim PTUN Medan Octo Cornelius Kaligis. Hal itu diutarakan oleh kuasa hukum Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, Razman Arief Nasution.
Menurutnya keduanya sudah lama kenal dalam waktu yang sangat lama.
"Bu Evy sudah kenal dengan pak OC Kaligis, 14 tahun yang lalu dan beliau berkenalan dengan gatot tahun 2009. Bu Evy dan Gatot masih posisi Gatot sebagai wakil gubernur. jadi bukan karena seketika," ujar Razman Arief Nasution kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta, Senin (27/07/2015).
Razman juga meminta jangan mempersalahkan pernikahan antara Gatot Pujo Nugroho dengan Evi Susanti. Ia menegaskan bahwa keduanya pernikahan tersebut, sah secara agama dan negara.
"Beliau berkenalan dan semua itu insyaAllah dalam koridor agama pernikahan ini sah secara agama dan sah secara negara," ujarnya.
Seperti diketahui pasangan suami-istri orang nomor satu di pemerintahan Provinsi Sumut itu, mulai menjadi perhatian khalayak ramai. Lantaran tertangkapnya 3 hakim dan 1 panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Sumut, yang diduga menerima suap dari anak buah OC Kaligis, Gerry.
Dalam operasi Tangkap Tangan, tersebut tim penyidik KPK berhasil mengorek informasi dari keterangan dari para tersangka. Terkait aliaran dana suap tersebut berasal.
Diduga dana tersebut merupakan kado yang diberikan pengacara kepada para hakim terkait putusan gugatan yang dilayangkan kepala biro keungan PemrovSu, Ahmad Fuad Lubis terhadap KajatiSu.
Dugaan keterlibatan Gatot dan Evi Susanti dalam kasus tersebut, saat ini sedang ditelusuri penyidik KPK. Bahkan pemeriksaan terhadap Gatot, memakan waktu sekitar 11 jam lebih. Merasa belum cukup, penyidik KPK pun kembali melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap kader PKS tersebut, Senin (27/07).
Selain Gatot, KPK, juga memeriksa Evi Susanti sebagai saksi untuk tersangka Gerry. Pemeriksaan terhadap Evi merupakan pemeriksaan perdana.
Sebelumnya, Razman Arief pernah menngungkapkan kliennya tersebut pernah memberikan uang kepada OC Kaligis dalam bentuk dolar. Namun , menurutnya, pemerian uang tersebut, bukanlah suap. (iy)
