Berita
Oleh Yunan Nasution pada hari Senin, 03 Agu 2015 - 10:05:58 WIB
Bagikan Berita ini :

Muktamar NU, Sistem AHWA Jadi Polemik di Sidang Pleno

65MuktamarNU-33.jpg
Logo Muktamar NU ke-33 di Jombang (Sumber foto : Istimewa)

JOMBANG (TEROPONGSENAYAN) - Pembahasan konsep pemilihan Rais 'Aam dengan sistem musyawarah terbatas atau Ahlul Halil Wal Aqdi (AHWA) menjadi perdebatan dalam sidang pleno tata tertib Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur.

Sidang pleno yang dilaksanakan di Alun-Alun Kota Jombang pada Minggu (2/8/20015) tersebut mengalami perdebatan panjang saat memasuki pasal 19 yang isinya mengamanatkan penggunaan AHWA tersebut saat muktamar ke-33 kali ini.

Ada beberapa pendapat yang disuarakan oleh para peserta muktamar, pertama adalah suara yang menyuarakan agar pemilihan Rais 'Aam dilakukan dengan mengikuti AD/ART (tanpa AHWA).

Pendapat kedua mengusulkan agar sistem AHWA dibahas dalam komisi organisasi, bersama dengan pembahasan AD/ART dan tidak diberlakukan pada muktamar ke-33 kali ini.

Pendapat ketiga menghendaki agar pemilihan Rais 'Aam dilakukan dengan sistem AHWA dilakukan dalam muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur kali ini.

Sementara itu, Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Malik Madani mengusulkan agar pemilihan Rais Aam berdasar pada AD/ART yang disahkan dalam Muktamar Jombang kali ini dan sistem AHWA dibahas dalam komisi organisasi. Hal itu senada dengan suara yang diusulkan salah satu peserta.

"Saya sepaham dengan usulan salah satu peserta tadi bahwa AHWA dibahas dengan AD/ART dalam komisi organisasi dan pemilihan Rais 'Aam dilakukan berdasarkan AD/ART yang disahkan di Muktamar Jombang," ujarnya.

Usulan tersebut akhirnya mengundang interupsi dan sanggahan dari sebagian peserta yang menganggap usulan ini berarti memberikan jalan pemberlakuan AHWA dalam Muktamar Jombang kali ini sehingga situasi berubah jadi kurang kondusif.

Karena kurang kondusifnya situasi pembahasan Tata Tertib Minggu (2/8/2015) malam ini, Pimpinan Sidang Slamet Efendi Yusuf akhirnya memutuskan untuk menunda sidang pleno hingga esok harinya atau Senin (3/8/2015).

"Karena suasana jadi tidak kondusif maka kami memutuskan untuk menskor sidang ini sampai esok hari," kata Slamet. (yn/ant)

tag: #muktamar nu  #sistem ahwa  #nu  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PRAY SUMATRA
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Telkom Dorong Inovasi AI End-to-End dan Penguatan Talenta Digital Unggul di Malang

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Des 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperkuat perannya sebagai penggerak utama ekosistem Artificial Intelligence (AI) nasional melalui inisiatif Telkom AI ...
Berita

Jaksa Geledah Kantor PT HWR dan ESDM Sulut Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kelola Tambang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara melakukan penggeledahan terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tambang PT Hakian Wellem Rumansi ...