Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Jumat, 04 Sep 2015 - 14:22:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Buwas Dicopot, Komisi III DPR Akan Panggil Kapolri

53KAPOLRI_3.jpg
Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Waseso (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan menilai, dimutasinya Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Waseso (Buwas) dari Kabareskrim menjadi Kepala BNN sarat muatan politis.

"Buwas korban kekuasaan pusat-pusat bisnis," kata Trimedya saat dihubungi, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Ketua DPP PDI-Perjuangan ini pun sangat menyayangkan tidak ada respon positif dari Polri terkait pencopotan Buwas. Oleh karenanya, Komisi III DPR dalam waktu dekat bakal membuat pansus Pelindo guna kasus yang ditangani Bareskrim bisa berjalan terus.

"Kita menyayangkan tidak ada pembelaan dari Polri. Dan Komisi III akan buat pansus Pelindo," ujarnya.

Selain itu Trimed mengungkapkan kalau Komisi III DPR juga akan memanggil Kapolri Badrodin Haiti untuk meminta penjelasan lebih jauh atas pencopotan Komjen Buwas.

"Kita juga akan mengundang Kapolri minggu depan untuk mempertanyakannya. Kalau Kapolri tidak bisa ke DPR kita yang akan ke kantornya, Senin atau Selasa," jelasnya. (mnx)

tag: #Budi waseso dicopot  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Akademisi: Proyek Jalan Trans Halmahera Menguntungkan Perusahaan Tambang, Bukan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 04 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Astuti N Kilwouw menilai proyek pembangunan Jalan Trans Halmahera bukan ditujukan untuk kepentingan rakyat, melainkan ...
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...