JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi III DPR I Putu Sudiartana menyatakan pihaknya akan berhati-hati dalam melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap 10 calon pimpinan (Capim) KPK.
Pasalnya, DPR tidak mau pimpinan KPK kedepannya terjerat kasus hukum. Seperti halnya pimpinan yang sebelumnya.
"Tentu kita harus lebih objektif, kalau dilihat leadershipnya bagus, makalahnya bagus, uji lisan dan semua ujian di Komisi III mendapatkan nilai di atas 90, baru kita pilih," kata Putu di kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (2/10/2015).
Dirinya juga menegaskan, pimpinan KPK ke depan harus bebas dari status 'titipan' dari oknum-oknum yang memiliki kepentingan pribadi, baik petinggi Parpol maupun pihak-pihak lainnya.
"Ini KPK harus benar-benar independen dan bersih, karena jangan sampai orang yang lolos itu titipan. Intinya jangan sampai titipan itu terjadi di Pimpinan KPK ke depan. Berkaca kita dengan kasus-kasus (pimpinan KPK) yang sudah-sudah," tegasnya.
Selian itu, politisi Demokrat tersebut menyayangkan panitia seleksi (Pansel) capim KPK yang tidak meloloskan capim dari kalangan Jaksa. Padahal menurut dia, lembaga antirasuah itu harus diisi salah satunya oleh orang yang berlatar belakang Jaksa.
"Sangat penting, karena Jaksa itu ahli dalam bidang penuntutan. Kan Pimpinan KPK itu harus ahli juga dalam penuntutan, itu adanya di Jaksa. Nah 10 capim ini kan enggak ada tuh yang dari Jaksa, kita juga pertanyakan itu," tandas Putu.
Berikut 8 nama Capim KPK yang telah lolos seleksi:
Bidang Pencegahan:
1. Saut Situmorang (Staf Ahli KaBIN)
2. Surya Tjandra (Direktur Trade Union Center dan dosen Atma Jaya)
Bidang Penindakan:
1. Alexander Marwata (Hakim Ad Hoc Tipikor)
2. Brigjen Basaria Panjaitan (Mabes Polri)
Bidang Managemen:
1. Agus Rahardjo (Kepala Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah)
2. Sujanarko (Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Sama antar Komisi KPK)
Bidang Supervisi:
1. Johan Budi SP (Plt pimpinan KPK)
2. Laode Syarif (dosen hukum Universitas Hasanuddin). (yn)
