Berita
Oleh Ilyas pada hari Kamis, 15 Okt 2015 - 00:30:39 WIB
Bagikan Berita ini :

Mendagri Bantah Program Bela Negara Sebagai Bentuk Militerisme

50berita_127794_800x600_bela_negara.jpg
Nilai-nilai Bela Negara (Sumber foto : Ist)

SEMARANG (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan program pendidikan bela negara yang diusulkan Kementerian Pertahanan bukanlah bentuk militerisme.

"Bela negara itu prinsip setiap warga negara. Sebagai warga negara punya hak dan kewajiban membela negara," katanya usai menghadiri peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, Rabu (14/10/2015) malam.

Menurut dia, bela negara bukan hanya milik TNI dan Polri, namun seluruh warga negara Indonesia (WNI) harus bersama-sama TNI dan Polri dalam upaya membela kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk melakukan upaya bela negara, kata dia, tentunya membutuhkan pelatihan, sebab yang dibutuhkan dalam upaya mempertahankan kedaulatan NKRI bukan hanya terkait kedisiplinan.

"Kan tidak hanya disiplin, tetapi harus memahami berbagai hal, mungkin bagaimana cara menggunakan senjata. Ini penting sekali," kata sosok kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Desember 1957.

Politikus PDI Perjuangan tersebut menilai program bela negara yang direncanakan Kemenhan itu sangat perlu dan penting untuk memupuk jiwa nasionalisme dan semangat membela negara.

"Bagaimana berani meninggalkan tugas, meninggalkan keluarga, demi panggilan negara. Prinsip itu penting, TNI mempunyai Sapta Marga. Harus berani menentukan sikap, siapa kawan, siapa lawan," katanya.

Oleh karena itu, program bela negara yang sedang dipersiapkan pemerintah bersama Kemenhan adalah untuk memupuk semangat nasionalisme dan heroisme seluruh komponen bangsa.

"Ini (program pendidikan bela negara, red.) bukan bentuk militerisme, namun untuk membangun bangsa. Jadi, setiap saat ada ancaman, kita siap," tegas Tjahjo. (iy/an)

tag: #bela negara  #militerisme  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Langkah Waka DPR 'Walk Out' Dari Pelantikan Rektor UPI Dinilai Tegakkan Nasionalisme di Dunia Pendidikan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 17 Jun 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal yang meninggalkan acara prosesi pelantikan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung, Jawa Barat, dinilai ...
Berita

Waka Komisi X DPR Soal Polemik Perkosaan Massal di ‘98: Jangan Hapus Tragedi Kemanusiaan yang Nyata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian menanggapi pernyataan kontroversial Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada perkosaan massal dalam tragedi Mei 1998. ...