Berita
Oleh Ilyas pada hari Jumat, 23 Okt 2015 - 16:34:07 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini Dia Penjelasan Bagaimana Asap Bisa Sebabkan Penyakit ISPA

9Logo_Nasdem.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ahli kesehatan telah menyatakan paparan asap sebagai salah satu penyebab seseorang terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Namun, bagaimana mekanisme hingga penyakit itu muncul? Spesialis THT dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, dr Herlina Ida Haryaningsih, SpTHT menjelaskan, sebagai salah satu bagian dari sistem pernafasan tubuh, hidung hingga bronkhus dilapisi sebuah membran mukosa bersilia dan di antaranya terdapat sel-sel goblet.
Hal ini agar udara yang masuk melalui rongga hidung disaring, dihangatkan, dan dilembabkan.
"Hidung juga memiliki sistem pelindung dari partikel debu kasar dan bakteri, yakni rambut halus dalam rongga hidung, silia pada mukosa dan palut lendir yang dihasilkan oleh kelenjar mukosa dan sel-sel goblet," ujar Herlina dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Gerakan silia ini, kata dia, akan mendorong palut lendir ke belakang rongga hidung dan menuju faring. Herlina mengatakan, partikel pada debu atau asap akan melekat pada palut lendir dan partikel-partikel yang besar akan dikeluarkan dengan reflek bersin.
Namun, bila partikel ini tidak keluar melalui reflek bersin, maka ia akan menempel pada mukosa hidung, mulut dan tenggorokan yang memang langsung kena pajanan debu atau asap. Kondisi inilah yang akan menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.
“Peradangan akan merangsang keluarnya sekret berlebihan, hal ini merupakan media yang baik untuk tumbuhnya bakteri. Karena gerakan silia akan mendorong palut lendir ke belakang rongga hidung dan menuju faring, maka debu maupun bakteri dalam hidung akan bergerak menuju saluran pernafasan bawah," tutur Herlina.
"Akibat paparan debu dan asap saluran pernafasan dapat mengalami penyempitan dan produksi lendir akan terus meningkat," tambah dia, dilansir laman Antara.
Jika hal ini sudah terjadi, maka seseorang akan sulit bernafas hingga bakteri tidak bisa dikeluarkan, benda asing tertarik masuk ke saluran pernafasan dan terjadilah infeksi saluran pernafasan, salah satunya ISPA.
Herlina mengatakan, ISPA lebih mudah terjadi karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/ virus dan lain-lain penyebab penyakit (agent), serta buruknya lingkungan (environment).
Penyakit ini akan menimbulkan gejala antara lain, hidung tersumbat atau berair, paru-paru terasa terhambat, batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit, kerap merasa kelelahan, dan tubuh merasa sakit.
"Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul seperti kesulitan bernapas, demam tinggi dan menggigil, tingkat oksigen dalam darah rendah, kesadaran yang menurun bahkan pingsan," jelasnya. (iy)

tag: #kabut asap  #bencana asap  #penyakit ispa  #ispa  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...