Opini
Oleh Bani Saksono pada hari Selasa, 21 Okt 2014 - 15:48:21 WIB
Bagikan Berita ini :

Prof Firmanzah: Birokrat dan Akademisi Jangan Partisan

26Firmansyah.jpg
Profesor Firmanzah (Sumber foto : dok)
Teropong Juga:

JAKARTA- Walaupun ditunjuk menjadi staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun Prof Firmanzah tetap menjaga jarak dengan partai yang dianut SBY, yaitu Partai Demokrat. Karena itu, kepada siapa saja para insan akademisi dan ilmuwan, untuk tetap menjaga independensi mereka dan tidak menjadi partisan atau menjadi simpatisan partai."Selama menjadi staf khusus presiden, saya proporsional saja menjadi profesional, bukan partisan," kata Firmanzah.

Dia menjelaskan, setiap nasihat atau paparan, atau analisisnya tentang masalah ekonomi, selalu dijabarkan secara profesional sesuai dengan kapasitas dan keahliannya. Dia pun mencontohkan saat diadakan rapat dengar pendapat umum di DPR, Firmanzah selaku staf khusus bidang ekonomi presiden selalu berargumentasi secara profesional. "Karena itu, birokrat dan akademisi jangan ikut-ikutan berpolitik, tapi sebagai insan profesional saja," kata Firmanzah yang juga dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) termuda ini. Namun jika harus memilih berpolitik, kata dia, hendaknya tidak mengatasnamakan almamaternya.

Dia pun sedih karena ada sejumlah intelektual dari UI yang bahkan sudah menjadi 'stempel politik' saat berlangsungnya pemilihan presiden lalu. Karena itu, dia berharap mereka agar kembali ke khittahnya. "Akademisi itu di ruang publik harus netral demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara," tutur dia, dalam sebuah diskusi yang digelar Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo, belum lama ini.

Hal senada juga diungkapkan peneliti LIPI Siti Zuhro. Di tempat sama, Zuhro sependapat dengan Firmanzah. Sebagai peneliti dan kaum akademisi, kata dia, hendaknya dapat berpikir jernih dalam tataran demi kemaslahatan umat, bukan demi kepentingan kelompok atau golongan. Menurut Zuhro, peranan akademisi juga sama dengan media massa. "Jangan menjadi partisan. Sebagai satu dari empat pilar demokrasi, media massa atau pers hendaknya mengutamakan kepentingan umum," ujarnya. (b)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Birokrat akademisi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Selesaikan Polemik Ijazah Presiden Jokowi dengan Transparansi, Bukan Kriminalisasi

Oleh Didi Irawadi Syamsuddin, S.H., LL.M.
pada hari Sabtu, 02 Agu 2025
Polemik soal keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, telah berulang kali mencuat dan menimbulkan pro-kontra di tengah masyarakat. Sebuah persoalan yang sebenarnya bisa selesai ...
Opini

MEMBACA ABOLISI TOM LEMBONG

TEROPONGSENAYAN.COM - Jakarta, Presiden Prabowo Subianto membuka lembaran baru dalam sejarah hukum Indonesia dengan memberikan amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi kepada Thomas Trikasih ...