JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon dipanel dengan peneliti Cyrusnetwork Hasan Nasbi dalam sebuah diskusi yang bertajuk "Jalur Perseorangan: Penguatan Demokrasi atau Deparpolisasi," di Kantor MMD Initiative, Jalan Dempo nomor 3, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).
Cyrus sendiri merupakan lembaga riset yang selama ini dikenal sebagai organisasi non parpol yang berjuang mati-matian mendukung Basuki Tjahaja Purnama (BAP) alias Ahok. Namun lembaga yang dipimpin Hasan Nasbi ini tetap menyebut dirinya relawan.
Namun Fadli Zonyang duduk bersama Hasan Nasbi dalam diskusi ini menyindir kerasistilah relawan politik. Iamenegaskan bahwa istilah "tidak ada makan siang gratis" nyata dalam realitas politik di Indonesia. Artinya, menurut dia, tidak ada yang namanya relawan politik bekerja tanpa adanya bayaran.
"Bohong kalau ada yang mengatakan semua murni baik baik saja. Relawan itu dibayar," ujar Fadli di dekat Hasan Nasbi dalam diskusi tersebut di di Kantor MMD initiative, Jalan Dempo Nomor 3, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).
Fadli menyatakan bahwa kendati tidak didukung parpol, bukan berarti calon kepala daerah melalui jalur independen tidak memiliki kekuatan. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan mereka justru mendapatkan dukungan dana dari para pemodal.
"Mana ada demokrasi dibacking demokrasi. Jadi kalo ada yang mengatakan didukung empat, lima, sembilan naga, ya itu namanya demokrasi dibajak kepentingan konglomerat," ungkapnya.
Hadir sebagai pembicaradalam diskusi ini,Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon, Pengamat Politik Siti Zuhro, dan Peneliti Cyrusnetwork Hasan Nasbi. (iy)