JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Meski belum menemukan catatan buruk Jaksa Agung HM Prasetyo, Indonesia Corruption Watch (ICW) tetapi tidak mempercayai kemampuan pejabat pilihan Presiden Joko Widodo ini. Bagi ICW meski tidak mempunyai catatan buruk, tetapi yang bersangkutan juga tidak punya prestasi menonjol dan patas dibanggakan selama menjadi penegak hukum.

"Saya memang belum punya track record buruk Jaksa Agung Prasetyo ini, tapi kita juga tidak punya catatan prestasi dia saat menjadi jaksa," kata Koordinator Bidang Hukum dan Peradilan ICW Emerson Yuntho, yang dihubungi TeropongSenayan, Jumat (28/11).

Sebagai aktivis antikorupsi, dia tetap merasa kecewa dengan pengangkatan seorang Jaksa Agung yang dianggapnya minim prestasi itu. Apalagi cara pengangkatannya juga tidak transparan sehingga sulit untuk mengetahui rekam jejak pejabat publik yang diharapkan mampu mengemban tugasnya dengan baik tersebut.

"Kami tetap pada prinsip mosi tidak percaya terhadap Jaksa Agung. Harusnya Jaksa Agung itu diisi dari kalangan independen atau dari kalangan internal yang memiliki komitmen kuat dan rekam jejak yang baik. Bukan orang yang tidak dikenal apalagi berlatar belakang partai politik," ujarnya.

Dia menilai, pemilihan Jaksa Agung yang berlatar belakang partai politik merupakan kesalahan besar pertama pemerintahan Jokowi-JK. Dan itu akan berdampak pada beban berjalannya pemerintahan ke depan. HM Prasetyo sebelumnya adalah seorang Jaksa di Kejaksaan Agung. Menurut informasi di lingkungan Kejaksaan Agung, prestasinya biasa-biasa saja dan lebih banyak berkecimpung di pidana umum. Setelah pensiun Prasetyo bergabung dengan Partai Nasdem dan terpilih menjadi anggota DPR sebelum akhirnya diangkat sebagai Jaksa Agung.

"Prasetyo tidak memiliki prestasi yang menonjol ketika menjadi pejabat di lingkungan Kejaksaan Agung. Dan ini diragukan banyak pihak soal keberanian dan kebersihannya, termasuk kalangan internal Kejaksaan Agung sendiri," pungkas Emerson.(ss)