Opini
Oleh La Ode Ida pada hari Kamis, 14 Apr 2016 - 11:55:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Saatnya Presiden Jokowi Mengganti Jaksa Agung

705f699cb554e99fdde8c39fa2ed0d93431b3e7ea6.jpg
Kolom Santai Siang Oleh La Ode Ida (Sumber foto : Ilustrasi)

Tertangkaptangannya beberapa Jaksa oleh KPK dalam dugaan transaksi kasus menunjukkan bahwa reformasi dan revolusi mental di jajaran korps Adhyaksa itu tak berjalan. Justru yang ada sekarang adalah kecenderungan terus mendarah dagingnya watak kejahatan dalam diri oknum-oknum aparatnya.

Ini sungguh-sungguh sangat memprihatinkan. Harusnya para Jaksa jalankan tugas berantas korupsi melalui instrumennya di berbagai daerah, bukan menjadi pihak yang harus diawasi oleh KPK. Semestinya antara KPK, Kejaksaan dan Kepolisian berbagi tugas. Dan khususnya KPK tidak memperberat tugas menangkapi aparat kejaksaan yang korup atau transaksikan kasus.

Kenyataan seperti itu, harus jujur diakui, sebagai kegagalan pimpinan Kejaksaan (Jagung) dalam membina dan mengefektifkan tugas aparaturnya dalam berantas korupsi. Kegagalan Jagung ini sekaligus bagian dari kelemahan Presiden Jokowi, karena pembantunya nyata-nyata tak patuhi misi revolusi mental. Bahkan, boleh dikatakan, boro-boro memperbaiki citra, yang justru terjadi adalah penghancuran citra Kejaksaan, termasuk menjadikan citra pemerintahan Jokowi buruk wajah.

Pertanyaannya apakah akan tetap membiarkan citra korps Adhyaksa buruk yang turut berimbas pada Presiden Jokowi? Tentu tergantung Presiden. Tapi rasa-rasanyanya sudah keterlaluan kalau terus membiarkan pembantunya yang terus membiarkan bawahannya bukan saja tak jalankan tugas pokoknya melainkan juga membiarkan mereka korup.

Memang posisi sekarang ini bersumber dari parpol yang mungkin saja Presiden Jokowi enggan untuk menggantinya. Tapi rasa-rasanyanya juga pihak parpol asal Jagung itu pasti bukan saja merasa malu melainkan juga rugi secara politik. Karena kasus-kasus korupsi selama ini yang melibatkan aparat Adiyaksa juga sudah turut merusak citra parpol asal Jagung.

Maka, jika Presiden Jokowi benar-benar mau membenahi Kejaksaan maka sudah saatnya untuk menggantinya dengan figur-figur yang bersih dan bisa lakukan revolusi mental di intern korps Adyaksa itu. Mungkin akan lebih tepat bila posisi Jagung dari kalangan profesional berwatak aktivis dari luar Kejaksaan.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement
Opini Lainnya
Opini
Refleksi 80 Tahun Indonesia Merdeka

Transformasi Mengakhiri Kleptokrasi Menuju Agathokrasi di Bawah Kepemimpinan Nasional Presiden Prabowo

Oleh Ir. Ali Wongso Sinaga – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI
pada hari Sabtu, 16 Agu 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tahun 2025 adalah tahun simbolik. Pada 17 Agustus besok, Indonesia genap 80 tahun merdeka. Momentum ini bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan kesempatan untuk ...
Opini

Reformasi BUMN: Prabowo Harus Hentikan Warisan ‘Perusahaan Abal-Abal’ Jokowi, SBY, dan Mega

TEROPONGSENAYAN.COM - Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menegaskan tak boleh lagi ada “BUMN abal-abal”. Pernyataan itu bukan sekadar teguran, melainkan sinyal keras bahwa era baru ...