Oleh Team Teropongsenayan pada hari Selasa, 12 Agu 2025 - 13:11:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Wujudkan Kesejahteraan Bersama dengan Indonesia Incorporated

tscom_news_photo_1754979110.jpeg
(Sumber foto : )

Bambang Soesatyo
Anggota DPR RI/Ketua MPR RI
ke-15/Ketua DPR RI ke-20/Ketua Komisi III DPR RI ke-7/Dosen Tetap Pascasarjana (S3) IImu Hukum Universitas Borobudur, Universitas
Jayabaya dan Universitas
Pertahanan (Unhan)

PRESIDEN Prabowo Subianto menggelorakan semangat Indonesia Incorporated sebagai jalan dan strategi mewujudkan kesejahteraan bersama. Aktualisasi Indonesia Incorporated adalah dorongan bagi semua faktor kekuatan ekonomi nasional untuk segera mewujudkan sinergi dan bergotong-royong memperkuat serta meningkatkan kembali produktivitas perekonomian nasional.

Wujud nyata Indonesia Incorporated adalah sinergi pemerintah dengan dunia usaha dan lembaga keuangan atau perbankan sebagai sumber pembiayaan. Sinergi itu terbentuk dan bekerja untuk tujuan yang sama, yakni perekonomian negara yang kuat, efisien, produktif dan kompetitif. Maka, semua faktor dalam Indonesia Incorporated itu idealnya berfokus pada peningkatan produksi dan kualitas produk, serta peduli pada efisiensi biaya produksi agar standar daya saing tercapai.

Tak kalah pentingnya adalah merawat pasar dalam negeri dengan membangun sistem yang sensitif terhadap praktik dumping produk impor yang ditawarkan di pasar dalam negeri melalui berbagai platform media sosial. Pasar dalam negeri patut dirawat mengingat potensi penyerapannya yang sangat besar, berpijak pada jumlah penduduk yang sudah mendekati 287 juta jiwa per 2025. Pada saat yang sama, semua faktor dalam Indonesia Incorporated itu juga didorong untuk terus mencari dan berusaha bersama menggarap pasar-pasar yang baru, serta beradaptasi dengan teknologi pemasaran yang terus berkembang.

Dengan begitu, Indonesia Incorporated menuntut diakhirinya ego sektoral yang menggejala pada banyak institusi pemerintah maupun swasta. Sebab, sejatinya, lemahnya kinerja perekonomian negera bukan hanya menjadi masalah atau beban pemerintah, melainkan juga berdampak pada dunia usaha swasta, termasuk lembaga keuangan atau perbankan. Hingga Juni 2025, kredit perbankan hanya tumbuh 7,7 persen. Persentase ini memberi gambaran tentang suramnya dunia usaha di dalam negeri akibat minimnya inisiatif-inisiatif baru dari para pebisnis. Alokasi kredit yang tidak terserap mendorong perbankan menempatkan dana itu ke surat berharga.

Swasta lokal ragu membangun usaha baru karena pasar dalam negeri terus dibanjiri produk impor yang dijual dengan harga dumping. Menyedihkan, karena regulator tidak bersikap tegas menghadapi kecenderungan yang nyata-nyata menyebabkan ribuan unit usaha kecil dan besar di dalam negeri bangkrut. Kebangkrutan itu menjadi indikasi bahwa pasar dalam negeri tidak dikelola sebagaimana mestinya. Konsekuensinya, jumlah pengangguran di dalam negeri terus meningkat.

Dunia usaha nasional yang lesu sudah menjadi fakta yang dipahami masyarakat. Namun, karena dampaknya semakin mengkhawatirkan, Presiden Prabowo Subianto pun mengajak para pelaku dunia usaha untuk segera bangkit. Ketika memberi pembekalan kepada ratusan peserta retret dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hambalang, beberapa hari lalu, presiden mengimbau semua komunitas pelaku bisnis untuk mewujudkan Indonesia Incorporated. Bukan semata-mata bertujuan memulihkan kekuatan dunia usaha nasional, tetapi Indonesia Incorporated menjadi jalan serta strategi bersama mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Tentang relevansi ego sektoral, Presiden Prabowo mengimbau anggota Kadin untuk tidak hanya fokus dan memperjuangkan pertumbuhan bisnis masing-masing. Sebaliknya, anggota Kadin didorong untuk juga peduli pada dinamika kehidupan masyarakat pada umumnya. Presiden mengingatkan bahwa kemiskinan, apalagi kemiskinan ekstrem, selalu menjadi benih masalah sosial. Ledakan masalah sosial pada gilirannya akan menimbulkan masalah serius bagi siapa saja.

Pemerintah, sebagaimana dijelaskan Presiden, akan fokus membantu perusahaan berskala kecil dan mikro. Sebab, presiden yakin bahwa perusahaan menengah dan besar bisa bertahan dan berjalan sendiri tanpa harus dibantu pemerintah. Sebagaimana telah dicatat bersama, Presiden Prabowo telah menerapkan beberapa inisiatif baru yang menjadi langkah awal pemulihan ekonomi nasional.

Melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.47/2024 tentang penghapusan piutang macet kepada UMKM, pemerintah menghapuskan utang atau kredit macet bagi lebih dari satu juta pelaku UMKM. Total nilai kredit macet UMKM yang dihapuskan oleh PP ini mencapai Rp 14 triliun. Kebijaksanaan ini heroik dan relevan dengan Indonesia Incorporated, karena Presiden fokus merancang jalan baru bagi pemulihan kekuatan dunia usaha nasional.

Kementerian Koperasi dan UKM mencatat bahwa Indonesia pernah memiliki 65,5 juta UMKM. Jumlah ini menjelaskan bahwa 99 persen dari total unit usaha di dalam negeri berstatus UMKM. Kemampuan UMKM Indonesia memproduksi barang manufaktur sangat beragam, mencakup berbagai sektor seperti makanan dan minuman, fashion, kerajinan tangan, dan produk perawatan kulit. Sumbangannya terhadap produk domestik bruto (PDB) rata-rata mencapai lebih dari 60 persen. Sangat menyedihkan tidak kurang dari 48,6 persen UMKM sudah dinyatakan bangkrut.

Selain fokus pada pemulihan usaha kecil dan mikro, Presiden juga menggagas lumbung pangan dari tingkat nasional hingga desa. Relevan dengan semangat Indonesia Incorporated, gagasan ini strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan dan menciptakan lapangan kerja baru di seluruh pelosok tanah air. Strategi ini sangat relevan karena dapat dimulai dengan memanfaatkan potensi dalam negeri. Segala aspeknya bisa dimulai dengan mengandalkan semua potensi dalam negeri dan kearifan lokal, sehingga setiap daerah akan mendapatkan manfaat.

Berdasarkan Sensus Pertanian 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat 27,8 juta petani di Indonesia. Petani milenial (19-39 tahun) mencapai 6,18 juta orang (21,93 persen), sementara petani generasi Z (11-26 tahun) sebanyak 2,14 persen. Selain itu, jumlah rumah tangga usaha pertanian yang fokus pada tanaman pangan mencapai 15,5 juta.

Dalam konteks mengaktualisasi Indonesia Incorporated, sejumlah institusi pemerintah bersama Kadin Indonesia dan komunitas pebisnis lainnya didorong untuk peduli pada potensi puluhan juta pelaku UMKM yang sudah bangkrut. Untuk menciptakan lapangan kerja, kekuatan UMKM patut dipulihkan demi terwujudnya perekonomian negara yang kuat, efisien, produktif dan kompetitif.

Presiden Prabowo telah berbicara tentang urgensi Indonesia Incorporated di hadapan Kadin Indonesia. Sudah barang tentu Kadin Indonesia diharapkan segera mengambil inisiatif.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

80 Tahun Indonesia Merdeka, Generasi Emas atau Generasi Cemas

Oleh Didi Irawadi Syamsuddin, S.H.,LL. M
pada hari Senin, 11 Agu 2025
Delapan puluh tahun Indonesia merdeka bukan hanya soal usia negara, tapi juga soal kualitas hidup rakyatnya. Pertanyaannya: apakah kita benar-benar menuju Generasi Emas, atau justru terperosok ...
Opini

Jejak Panjang dan Bayang-Bayang Gelap Program Sosial Bank Indonesia

TEROPONGSENAYAN.COM, Jakarta — Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) selama ini dikemas rapi sebagai wujud tanggung jawab sosial lembaga bank sentral kepada masyarakat. Di atas kertas, PSBI ...