Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 28 Apr 2016 - 18:54:55 WIB
Bagikan Berita ini :

"Kartini Rampok, Ahok Tukang Tadah, KPK Pelindung Rampok dan Penadah‎"

28ahok-kartini.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Kebijakan Publik, Amir HamzahmengingatkanKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agarsegera menyudahi sandiwara pengusutan dalam kasus RS Sumber Waras.

Menurutnya, skandal korupsi RS Sumber Waras merupakankejahatan yang sistematis dan konstruktif. Alasannya karena sebagaimana hasil audit investigasi BPK dan pengakuan ketua Perhimpunan Candra Naya, I Wayan Suparmi‎n, lahan RS Sumber Waras hingga kini masih bermasalah dan masih terbelit sengketa di Mahkamah Agung (MA).

Diketahui, Perhimpunan Candra Naya adalah induk Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW), yang sebelumnya adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Bahkan, Amir menyebut, tidak menutup kemungkinan, KPK ikut terjebak dalam konspirasi yang dilakukan Ketua YKSW Kartini Muljadi dan Gubernur DKI Basusi Tjahaja Purnama (Ahok).

"Dalam kasus ini, Kartini bertindak sebagai rampok, sedangkan Ahok sebagai tukang tadah.‎ Sementara KPK yang melindungi rampok dan tukang tadah, sebuah peristiwa kejahatan yang sempurna," kata Amir kepada TeropongSenayan, Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Pernyataan tersebut disampaikan Amir, lantaran perilaku komisioner KPK yang selama ini masih saja berkelit dengan mengaku belum menemukan niat jahatdalam skandal pembelian RS Sumber Waras.

"Memangnya KPK belum baca berita, kalau lahan Sumber Waras yang bersertifikat HGB (Hak Guna Bangunan) itu kini masih sengketa antara Perhimpunan Candra Naya ‎dan Yayasan Kesehatan Sumber Waras ‎di MA?" cetus Amir.

Dengan demikian, lanjut Amir, posisi Kartini yang berani menjual lahan sengketa kepada Ahok merupakan peristiwa perampokan yang membabi buta.

Sedangkan Ahok, kata Amir, merupakan pihak penadah yang mau membeli barang hasil rampok, karena sengaja tutup mata terhadap lahan yang kini masih sengketa.

‎"Sekarang status lahan itu siapa yang punya? I Wayan atau Kartini? Ini kan belum jelas, lahan itu masih dalam status quo, sebelum keluar keputusan inkrah," pesan Amir.

"Jadi, kalau KPK masih kekeuh mengaku belum menemukan niat jahat, sekarang saya mau tanya, bagaimana KPK melihat transaksi jual beli terhadap lahan yang status pemiliknya belumn jelas? Ingat, jangan sampai publik curiga KPK masuk bagian dari skenario jahat yang dilakukan oleh Kartini dan Ahok,"‎ cetus Amir. (iy)

tag: #rs-sumber-waras  #ahok  #rs-sumber-waras  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...