Jakarta
Oleh Mandra Pradipta pada hari Minggu, 05 Jun 2016 - 17:15:48 WIB
Bagikan Berita ini :

PPP: Haji Lulung Tidak Cocok Jadi Gubernur DKI

40lulung_1.jpg
Abraham Lunggana atau Haji Lulung (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua DPP PPP Qoyum Abdul Jabar mengatakan, pihaknya belum memutuskan siapa yang akan diusung di Pilgub DKI.

Abdul Jabar menilai, Abraham Lunggana atau Haji Lulung yang merupakan ketua DPD PPP DKI bukan sosok yang tepat untuk diusung di Pilkada DKI 2017.

"Kita mencari tokoh elektabilitas yang dapat memenangi pertarungan. Kita tidak bermain berdasarkan klaim. Yang pasti Haji Lulung tidak sesuai denga kriteria yang diharapkan. PPP sedang mencari calon yang tepat," ujar Abdul Jabar di sela-sela Rakernas PPP di Gedung Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (5/6/2016).

Abdul Jabar mengatakan, pihaknya ingin mengusung sosok yang kredibel, yang bisa merangkul para tokoh. Sebab, Jakarta merupakan miniatur Indonesia yang dihuni oleh beragam jenis suku dan agama.

"Kita masih cari. Dan modal 10 kursi di DKI tidak terlalu susah untuk mencari. Kita belum ada dukungan kepada siapapun. Kita akan mencari tokoh yang elektabilitas kan kans-nya (peluang) yang sangat tinggi. Saat ini kita belum menemukan," katanya.

Abdul juga mengatakan, untuk permasalahan Pilgub DKI ini pihaknya harus betul-betul hati-hati dalam menentukan calon. Itulah kenapa hingga proses pencariannya masih berlangsung hingga hari ini agar tak salah pilih.

Sementara itu, terkait dengan sikap PDIP yang akan membangun sebuah koalisi 'gemuk' parpol, ditanggapi dengan santai oleh PPP. Abdul juga menegaskan, PPP juga belum ada kesepakatan untuk bergabung di koalisi itu.

"Intinya kita masih lakukan penjajakan politik. Kita kan punya sepuluh kursi di Jakarta yang merupakan tanah kita. Kita pernah menang dua kali di zaman 'Orde Baru'. Kita akan lebih memaksimalkan kader," katanya.

Dalam kesempatan itu, Abdul Jabar juga menyampaikan Program Kerja PPP ke depan yang kini diketuai oleh Romahurmuziy (Romi). Garis besarnya, PPP membidik posisi tiga besar dalam Pemilu mendatang.

"Pada pemilu 2019 PPP menargetkan masuk tiga besar perolehan suara dan kursi secara nasional. Untuk itu, rapat kerja DPP PPP telah menyusun program kerja 44 bidang secara elektoral. PPP akan melakukan konsolidasi organisasi mulai tingkat provinsi, kabupaten hingga desa yang akan selesai pada 10 April 2017," terang Abdul.

Selain itu, PPP juga membentuk Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) nasional yang dipimpin oleh HM Mardiono sebagai ketua dan Arwani Thomafi sebagai sekretaris. Ini dilakukan untuk merealisasaikan target pemilu legislatif 2019 sebanyak 77 kursi.

"PPP pada pilkada serentak 2017 menargetkan DKI bermodal 10 kursi, Banten 8 kursi, Aceh 6 kursi, Bangka Belitung 6 kursi dan Gorontalo 4 kursi serta target menang pilkada kabupaten dan kota di 25 kabupaten dan kota. Untuk merealisasikan target tersebut PPP akan berkoalisi dengan parpol yang punya kesamaan visi, misi dan komitmen setiap daerah. Khusus untuk pilkada DKI Jakarta, PPP sedang menyiapkan tokoh yang mampu menjawab persoalan ibu kota dan memenangkan hati rakyat," jelas Abdul.(yn)

tag: #pilkada-jakarta-2017  #ppp  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...