Berita
Oleh pamudji pada hari Rabu, 15 Jun 2016 - 14:53:08 WIB
Bagikan Berita ini :

Tito Karnavian, dari Dr Azahari Hingga Kursi Kapolri

87titokarnavian.jpg
Kombes Pol Tito Karnavian (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menunjuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kombes Pol Tito Karnavian sebagai satu-satunya calon Kapolri menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti. Pelumpuh gembong teroris Dr Azahari Husin ini tak lama lagi bakal memimpin korps Bhayangkara di seantero Nusantara.

Di struktur Kepolisian, karir Tito terbilang cemerlang. Beberapa jabatan teritori dan kelembagaan mendatanginya silih berganti. Terakhir, melalui TR Kapolri 14 Maret 2016, lulusan Akabri Kepolisian 1987 ini diangkat sebagai Kepala BNPTmenggantikan Komjen. Pol. Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun. Banyak kalangan menilai, jabatan ini tepat disandangkan kepadanya. Itu karena matangnya pengalaman Tito dalam operasi pemberantasan teroris.

Pada 2004, dengan pangkat Ajun Komisaris Besar (AKBP) Tito mendapat kepercayaan memimpin Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya. Mengepalai 75 polisi pilihan, Tito bertugas membongkar jaringan terorisme di Indonesia.

Mengutip ensiklopedia bebas wikipedia.com salah tugas penting adalah menghabisisi gembong teroris Dr Azahari Husin. Dengan kecerdasan dan keberaniannya, serta didukung soliditas personel Densus, Tito berhasil melumpuhkan Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Atas prestasinya, dia mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Kombes Pol.

Selanjutnya pada 2007, bersama Densus 88 Tito berhasil menangkap puluhan tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pada konflik Poso. Tito dan sejumlah perwira Polri lainnya juga sukses membongkar konflik Poso dan meringkus orang-orang yang terlibat di balik konflik tersebut.

Selain Azahari, target penangkapan gembong teroris adalah Noordin Mohammad Top dan jaringannya. Lagi-lagi, Tito mendapat kepercayaan untuk bergabung dalam tim penumpasan jaringan terorisme pimpinan Noordin Mohammad Top tahun 2009.

Masih terkait terorisme, Tito kembali menorehkan prestasi gemilang saat menjabat Kapolda Metro Jaya. Saat terjadi teror bom dan penembakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta, awal Januari 2016, dia berhasil melawan aksi teror dalam waktu sangat-sangat cepat. Dengan pengalamannya yang mendalam soal terorisme, tak kurang dari 5 jam Ibukota sudah kembali dikuasai dan tujuh tersangka berhasil ditangkap.

Kini, Tito bakal mendapat amanah dan tantangan lebih besar. Sebab, bukan tanpa alasan dan tujuan Presiden Joko Widodo menunjukkanya sebagai satu-satunya calon Kapolri, pengganti Badrodin Haiti. Nanti, setelah resmi menjadi Kapolri, di pundaknya lah keamanan negeri ini digantungkan. (plt)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement