JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pascamendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017, politisi dan pengurus Partai Demokrat sudah tak mengganggap Ruhut Sitompul sebagai kader partai tersebut. Meski demikian, sanksi atas tindakan Ruhut masih digodok oleh Komisi Pengawas Partai Demokrat.
Setelah menyatakan dukunganya kepada Ahok, sudah satu bulan lebih Ruhut tak aktif di DPP. Dia juga tidak pernah muncul lagi dalam pertemuan di kediaman Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Terus terang kami, anggota Demokrat sudah tidak menganggap Ruhut Sitompul lagi. Toh sebulan lebih dia tak aktif di DPP Wisma Proklamasi, apalagi di Cikeas," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo kepada TeropongSenayan, di Jakarta, Minggu (2/10/2016).
Roy mengungkapkan, hingga saat ini Komisi Pengawas dan Dewan Kehormatan DPP Demokrat terus bekerja untuk menentukan sanksi tegas terhadap Ruhut yang telah membelot dari kebijakan partai.
"Biar saja Komisi Pengawas dan Dewan Kehormatan bekerja. Kami tetap fokus ke tugas pokok ( memenangkan Agus-Sylvi)," imbuhnya.
Partai Demokrat bersama PPP,PAN,dan PKB mengusung pasangan calon Agus Harimuri Yudhoyono - Sylviana Murni pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Pasangan Poros Cikeas ini akan bertarung melawan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Syaiful Hidayat. (plt)